Melihat tante Widya yang memaki pakain kerjanya terlihat cantik dan seksi , tempat kerjanya jika hari senin sampai rabu memakai setelan blazer, jika dia melepas blazernya terlihat buah dadanya yang kencang dan padat ukurannya tidak besar besar amat tetapi jika ditambah degnan rok mini span pantatnya jika berjalan sangat kencang dan montok sekali
Sering kali ketika aku main ke kantornya. Pada waktu itu aku sedang duduk di sofa dan sedang membaca majalah. Aku tidak sengaja melirik ke arah betis tante Widya yang sangat mulus dan indah, tante Widya juga selalu memakai sepatu hak tinggi warna hitam yang seksi, sehingga menambah keindahan kaki dan betisnya.
Pernah suatu kali ketika aku sedang melirik betis indahnya tante Widya, tanpa kusadari ia mengetahuinya dan melihat ke arahku. Begitu aku tiba-tiba sadar dan melihat ke arahnya, aku malu sekali, jantungku berdegup kencang. Namun tante Widya justru tersenyum kepadaku, yang malah membuatku makin jadi salah tingkah.
Tante Widya memang orangnya ramah dan baik hati, bahkan ia terkadang memberiku hadiah-hadiah kecil seperti mobil. Namun tetap saja apabila aku sedang diajak bicara olehnya, jantung ini berdebar-debar, entah kenapa.
Peristiwa yang sangat dahsyat bermula pada saat aku mampir lagi di kantornya. Hari itu sekitar jam 10 pagi, dan aku sedang duduk-duduk sambil baca majalah, namun tiba-tiba tante Widya datang dengan pakaian kerjanya yang sexy seperti biasa.
Eh, tante?,sapaku.Son kamu lagi ngapaintanyanya.Lagi baca majalah tantejawabku.Majalah apa ayo jangan-jangan kamu baca majalah porno ya ?tanyanya penasaran.Kalau ya emang kenapa tante nggak boleh yajawabku.
Nggak pa-pa koq itu berarti keponakan tante udah gede ya khankatanya.Ya tante punya Sony udah gede lo kepalanya lucu kayak Helm NAZI kataku mancing.Apanya yang gede anak manis tante nggak ngertitanyanya lagi.Ini tante burung Sony udah gede lokataku sambil nunjuk ke arah selangkanganku.Ahhh kamu nakal ya entar tante bilangin ama om kamu baru nyaho kamukatanya.Lalu, tante Widya kembali bekerja.
Di dalam ruang kerja kantor, tante Widya bekerja menggunakan komputernya, sedangkan aku sendiri bosan baca majalah lalu bermain game dengan komputerku, tepat di sebelah meja tante Widya. Saat itu kulihat tante Widya sedang sibuk dengan pekerjaannya, tentu saja kesempatan ini kugunakan sebaik-baiknya. Aku menikmati kecantikan tanteku sepuasku.
Keperhatikan wajah tante Widya yang begitu cantik, lalu buah dadanya yang padat. Karena tante Widya menggunakan rok span yang mini, maka ketika ia duduk dgn menumpangkan kakinya, pahanya yang putih mulus itu langsung terlihat, juga betisnya yang indah, kutatap habis-habisan.
Namun tiba-tiba tante Widya menatapku sambil tersenyum menggoda, Lagi ngeliatin apa kamu, Sony?katanya. Dag dig dug derrr! Astaga, aku benar-benar kaget, jantungku serasa copot, aku sangat panik, danEh.., anu, ehm, nggak kok tante, jawabku terbata-bata. Kamu nggak usah bohong sayang Nggak apa-apa kok, kalau kamu suka ama tante, katanya sambil tersenyum nakal.
Namun tante Widya malah berdiri ke arah pintu dan menguncinya, lalu menghampiriku dan berdiri tepat di depanku, bau harum parfumnya terasa olehku. Tentu saja aku jadi makin berdebar-debar nggak karuan. LaluSon, menurut Sony, tante cantik dan sexy nggak sih ?, tanyanya menggoda. Eh enggg iya tante cantik dan sexy malah jauh lebih cantik dari Tamara Maen Sky jawabku becanda sambil menunduk.
Ahhh yang bener Son eee kalau begitu Sony mau dong kalau tante Widya minta tolong? katanya sambil mengecup pipiku. Wow Perasaanku saat itu benar-benar campur-aduk, aku merasakan kelembutan bibirnya, namun bercampur dengan grogi dan bingung.
Aku hanya bisa mengangguk saja. Lalu, tante Widya memegang tanganku dan menariknya dengan lembut, sehingga aku bangun daridudukku. Son, ayo sini ikut tante, tante mau ajarin Sony sesuatu, katanya sambil menuntunku berjalan ke arah meja kerja yang kosong. Aku mengikuti semua kemauan tanteku yang genit ini.
Nah anak manis, sekarang kamu berdiri di sini dan diam dulu yah katanya. Aku berdiri dengan bersandar pada meja. Lalu tiba-tiba tante Widya mengecup bibirku dengan lembut, aku benar-benar kaget, tapi rasanya benar-benar nikmat, bibir tante Widya terasa lembut dan basah.
Aku hanya bisa diam saja sambil memejamkan mata, dan terus-terang saat itu otongku langsung naik. Kemudian, tiba-tiba tangan tante Widya, bergerak menuju celana, kayaknya dia mau melepasnya. Tante, aduhhh Sony mau diapain?, tanyakugugup.Udah dong ahhh kamu nurut aja ya percaya deh sama tante, pasti nanti kamu suka, bujuknya sambil kembali tersenyum nakal.
Lalu, tante Widya mulai berlutut dihadapanku, dan mulai melepas resletingku, danTante jangan tante jangan ohhh, aku sungguh terasa panas-dingin, namun tante Widya tidak memperdulikanku ia malah sibuk sendiri, nampaknya nafsu birahinya sudah tak bisa lagi dikendalikan.
Setelah resletingnya terbuka, lalu tante Widya melorotkannya, karena aku tidak pernah memakai CD(habis gerah dan agak gatel-gatel gimana gicu), langsung saja penis besarku terjulai keluar dengan kondisi ereksi.
Wow besar juga punya kamu Son katanya sambil menatap otongku dengan tatapan buasnya. Ohhh tante jangannn, ujarku lirih dengan gemetar, lututku terasa lemas. Tante Widya yang tahu akan keadaanku lalu memegang pinggangku, dan menyuruhku naik, duduk di meja.
Lalu, tante Widya memegang otongku yang sudah tegang itu. Dan ahhh genggaman jari-jari lentik tante Widya terasa sangat lembut di otongku Tiba-tiba dengan lembut tante Widya, menjilat kepala otongku perlahan, Ahhh taaannnteee jeritku lirih.
Rasanya sulit dilukiskan, pokoknya bergetar seluruh tubuhku, saat lidah tante Widya yang lembut menyapu permukaan kepala otongku. Lalu, tanpa sungkan-sungkan lagi tante Widya langsung mengulum otongku, benar-benar gila rasanya.
Ahhh tanteee aaaah. ohhh aku mengerang-ngerang, tak karuan.
Tante Widya terus mengulum-ngulum, sambil mengocok-ngocok, dan menyedot-nyedot otongku. Ruar biasa rasanya. tak terbayangkan nikmatnya Tiba-tiba aku merasakan sesuatu yang tak tertahankan, yang akan keluar dari tubuhku.
Aku makin menggila mengerang-ngerang, tante Widya yang rupanya tahu waktunya telah tiba, langsung menyedot otongku kuat-kuat dan Ahhh taaannnn aaarggghhh, aku menjerit kencang, dan air maniku muncrat menyembur keluar, untuk pertama kali aku merasakan puncak kenikmatan yang tak terbayangkan bersama tanteku.
Lalu, tubuhku terkulai lemas tergeletak di atas meja.. Namun air maniku yang tadi menyembur keluar di dalam mulut tante Widya malah disedot, dihisap, dan ditelannya.
Nampaknya tante Widya rakus sekali dengan air maniku, bahkan karena saking banyaknya ada air maniku yang meleleh keluar dari mulutnya, dan melumuri sekitar bibirnya, dan dengan menggunakan lidahnya tante Widya menyapunya semua lalu menelannya.
Wow punyamu enak sayang gimana rasanya enak khan katanya sambil terus menjilati otongku.Aduhhh Sony rasanya seperti orang mabuk tapi enak tantekataku. Lalu, dengan sisa tenaga yang ada aku berjalan ke sofa panjang di ruangan itu, dan aku langsung rebah disitu dan terlelap.
Sekitar 1/2 jam aku tertidur, ketika terbangun aku merasakan suatu perasaan yang senang. Aku melihat tante Widya masih bekerja. Aku melihat dia melepas sepatunya ohhh sungguh indah kakinya. Setelah itu nampaknya perkerjaannya sudah hampir selesai.
Setelah pekerjaan tante selesai, dan mematikan komputernya, ia menghampiriku. Son badan tante pegel nih, pijitin dong sayang?, pintanya. Iya tante jawabku. Tante Widya langsung terlungkup di sofa panjang yang satunya.
Aku tertegun dengan bentuk tubuh tanteku, ohhh begitu lansing dan bokongnya yang besar ohhh serta kakinya yang sexy ohhh Ayo, kok malah bengong sih, seru tante. Eee iya tantekataku pelan. Lalu, kuusap pelan-pelan pundak tante, lalu perlahan kupijit-pijit, lalu turun pelan-pelan ke punggungnya.
Ketika hampir mencapai ke dua buah pantatnya yang montok itu, aku agak ragu. Ayo Son, jangan berhenti dong serunya.Dengan agak berdebar kutempelkan kedua telapak tanganku ke buah pantatnya yang padat berisi itu.
Wah, sungguh empuk sekali lalu kuremas-remas perlahan, Hmmm nah gitu dong pintar kamu Son kata tante Widya sambil merasakan nikmat.Setelah agak lama bermain di pantat tante Widya, tanganku kembali merayap menyelusuri paha bagian belakang dan betisnya.
Wah betis indah tante Widya yang biasanya hanya bisa kulihat dan kubayangkan saja, sekarang kuusap-usap dan kuremas-remas dengan lembut, sungguh halus sekali rasanya, mulus dan lembut Kemudian tante Widya bangun dari terlungkupnya, dan kini duduk bersandar di sofa.
Son, tolong lepas sepatu tante ! perintahnya. Akupun melakukan perintahnya, melepas sepatunya dengan hati-hati. Setelah dilepas aku lihat ujung kakinyapun sangat halus dan mulus. Son, kamu mau kan jilatin kaki tante !perintahnya.
Aku ragu tapi berikutnya tanpa ragu lagi aku ikuti perintahnya. Aku jilat telapak kaki tante Widya yang mulus itu, lalu kujilatin pula tumitnya yang berwarna merah jambu itu. Baunya khas tapi nggak bau kayak kakiku.
Ehmmmm. kamu nakal ya, tante Widya kegelian. Lalu,Terus naik ke atas dong sayang pintanya lirih. Dari telapak kaki dan tumitnya, jilatanku naik ke atas. Kujilati betis mulus dan indah tante Widya, benar-benar lembut sekali terasa di lidahku. Jilatanku terus naik ke atas, kusingkapkan setengah rok spannya ke atas, lalu kujilati paha tante Widya, membuatnya terus menerus merintih kegelian tapi pasti nikmat dong.
Son, tolong bukain CD tante yah, lalu tante Widya menyingkapkan seluruh roknya ke atas, sehingga CD-nya yang berwarna putih nampak sangat jelas di depanku. Uhuiii!, ternyata di bagian tengah CD-nya telah basah, rupanya tante Widya sudah sangat terangsang.
Tanpa membuka roknya yang disingkapkan ke atas, dengan hati-hati kuturunkan CD tante Widya. Wah luar biasa baru kali ini aku menyaksikan yang secara langsung memek seorang wanita. Memek tante Widya sangat indah, bulu-bulunya sangat lebat, bentuk bukit memeknya cembung, di tengahnya terdapat garis bibir memek yang berwarna kemeraha-merahan, sangat merangsang birahi, apalagi di pinggirannya telah nampak basah oleh cairan birahinya.
Ayo Son, jilatin memek tante ya cepet ya udah nggak tahan nih serunya. Lalu, aku dekati memek tante Widya, bau harum birahinya sangat keras tercium, mula-mula dengan perlahan aku mulai menjilati pinggiran memeknya.
Ssshhh aaahhh. ya gitu Sonnnn aahhh terusss ohhh, tante Widya mendesis-desis kegelian dan nikmat. Tante Widya duduk sambil membuka kakinya lebar-lebar selonjoran di sofa, sementara aku menjilati memeknya yang udah banjir bandang.
Aku terus menjilatipinggiran memek tante Widya yang telah basah itu, rasanya asin-asin enak Setelah pinggiran memeknya, aku mulai berpindah menjilati tengahnya, kulihat di bibir memek tante Widya yang masih rapat itu terdapat cairan basah, lalu aku jilat bagian tengah yang memanjang di memeknya, laluSsssssstthhhhh terusss ohhhtante Widya mendesis panjang.
Lalu kujilati bagian dalam memeknya, kukorek dengan lidah seluruh dinding bagian dalam memeknya untuk mendapatkan cairan memeknya, sehingga membuatnya menggelinjang-gelinjang,Sonnn aaaaahhh aaahhhtante Widya terus mengerang-ngerang.
Lalu, dengan jariku aku renggangkan kedua bibir memek tante Widya, lalu sedikit diangkat ke atas, maka tampaklah ujung clitnya yang mungil yang berwarna pink. Lalu dengan sekali jilatan panjang, aku jilat memek itu, danAaaaaaaaaauuhhhhhh.
Tante Widya langsung menjerit, ia tersentak kaget. Sonnn kamu pintar sayang hhhmmm?, tanyanya sambil tetap mengerang. Gimana tante rasanya, sahutku. Enak sayang ayo terusss, katanya sambil mengerang lagi.
Aku terus menjilati clitnya, kugosok dengan lidahku, membuatnya semakin gila, menjerit-jerit dan menggelinjang-gelinjang, danAaahhh ahhh aaarghhh eehhhmm.., erangnya lagi.Lalu kusedot memek tante Widya dengan satu sedotan panjang, tiba-tiba tante Widya langsung menjerit keras dan merasakan surga dunia,
Aaakkkhhhh. tanteee keluarrrr ohhhh, badannya mengejang, bergetar, kedua pahanya dirapatkannya ke kepalaku, dan tangannya meremas sofa itu dengan kuatnya.
Posted by
Bola125

No comments:
Post a Comment