Wednesday, March 23, 2016

Pemuas Nafsu Sex

Bola125.com-Cerita dewasa ini aku alamai saat masa kuliah di sebuah kampus di Jakarta. Disitulah terjadi sebuah pengalaman serta cerita sex aku bersama temanku. Gimana sih cerita dewasa dan cerita seks yang akan aku ceritakan kali ini ? yuk kita baca aja cerita berikut ini secara seksama.
Kuliah jam terakhir di kampus S di kawasan Jakarta Selatan baru saja berakhir. Jam menunjukkan pukul 18.00 dan hari pun mulai gelap. Alia, mahasiswi semester 4 fakultas Ekonomi dengan rambut sebahu berwarna brunette berjalan meninggalkan kampus menuju halte depan kampus.

Sesampainya di halte, Alia merasa agar kurang nyaman. Mata para cowok penjual rokok dan si timer memelotinya seolah ingin menelanjanginya.
Tersadarlah Alia bahwa hari itu dia memakai pakaian yang sangat sexy. T-shirt putih lengan pendek dengan belahan rendah bertuliskan WANT THESE?, sehingga tokednya yang berukuran 36C seolah hendak melompat keluar, akibat hari itu Alia menggunakan BH ukuran 36B (sengaja, biar lebih nongol).
Apalagi kulit Alia memang putih mulus. Di tambah rok jeans mini yang digunakannya saat itu, mempertontonkan kaki jenjang & paha mulusnya karena Alia memang cukup tinggi, 173cm. ”Buset, baru sadar gue kalo hari ini gue pake uniform sexy gue demi ngadepin ujiannya si Hutabarat, biar dia gak konsen”, pikir Alia.
Biasanya Alia bila naik angkot menggunakan pakaian t-shirt atau kemeja yang lebih tertutup dan celana panjang jeans, demi menghindari tatapan dan ulah usil cowok-cowok di jalan. Siang tadi Alia ke kampus datang numpang mobil temannya, Angel.
Tapi si Angel sudah pulang duluan karena kuliahnya lebih sedikit. Alia tambah salah tingkah karena cowok-cowok di halte tersebut mulai agak berani ngliatin belahan tokednya yang nongol lebih dekat lagi.
”Najis, berani amat sih nih cowok-cowok mlototin toked gw”, membatin lagi si Alia. Alia menggunakan bukunya untuk menutupi dadanya, tapi mereka malah mengalihkan pandangan mesumnya ke pantat Alia yang memang bulat sekal dan menonjol.
Makin salah tingkahlah si Alia. Mau balik ke kampus, pasti sudah gelap dan orang sudah pada pulang. Mau tetap di halte nungguin angkot, gerah suasananya. Apalagi kalo naik bus yang pasti penuh sesak jam segini, Alia tidak kebayang tangan-tangan usil yang akan cari-cari kesempatan untuk menjamahi tubuhnya.
Sudah kepikiran untuk naik taxi, tapi uang tidak ada. Jam segini di kos juga kosong, mau pinjam uang sama siapa bingung. Alia coba alternatif terakhir dengan menelpon Albert cowoknya atau si Angel atau Dessy teman2nya yang punya mobil, eh sialnya HP mereka pada off.
”Buset, sial banget sih gue hari ini.” Mulailah celetukan mesum cowok-cowok di halte dimulai ”Neng, susunya mau jatuh tuh, abang pegangin ya.Kasihan, pasti eneng keberatan hehe”. Pias! Memerahlah muka Alia. Dipelototin si tukang ojek yang berani komentar, eh dianya malah balas makin pelototin toked si Alia. Makin jengahlah si Alia.
Enaknya sama seperti Revita Memaksa Bercinta
Tiba-tiba sebuah sedan BMW hitam berhenti tepat di depan Alia. Jendelanya terbuka, dan nongolah seraut wajah hitam manis berambut cepak sambil menyeringai, si Rayhan. Cowok fakultas Ekonomi satu tahun di atas Alia, berkulit hitam, tinggi besar, hampir 180cm.
”Al, jualan lo disini? Hehe”.Alia membalas ”Sialan lo, gue ga ada tumpangan neh, terpaksa tunggu bus. Than, anter gue ya” pinta Alia. Alia sebenarnya enggan ikut bersama si Rayhan karena dia terkenal suka main cewek.
Tapi, dilihat dari kondisi sekarang, paling baik memang naik mobil si Rayhan. Tapi si Rayhan malah bilang ”Wah sory Al, gue harus pergi jemput nyokap gue.
Arahnya beda sama kosan elo”. ”Than, please anter gue ya. Ntar gw traktir deh lo” rajuk Alia. Sambil nyengir mesum Rayhan berucap ”Wah kalo ada bayarannya sih gue bisa pertimbangin”. ”Iya deh, ntar gue bayar” Alia asal ucap, yang penting bisa pergi segera dari halte tersebut.
”Hehe sip” kata Rayhan sambil membuka pintu untuk Alia. Alia masuk ke dalam mobil Rayhan, diiringi oleh pandangan sebel para cowok-cowok di halte yang kehilangan santapan rohani.Mobil Rayhan mulai menembus kemacetan ibu kota.
”Buset dah lo Al, sexy amat hari ini”. Kata Alia ”Gue sengaja pake uniform andalan gue, karena hari ini ada ujian lisannya si Hutabarat, Akuntasi Biaya. Biar dia ga konsen, n kasi gw nilai bagus hehe”.
”Gila lo, gue biarin bentar lagi, lo udh dient*tin sama tu abang-abang di halte haha” balas Rayhan.
“Sial, enak aja lo ngomong ” maki Alia.
Sambil mengerling ke Alia, Rayhan berucap “Al, bayaran tumpangan ini, bayar sekarang aja ya”.
”Eh, gue bawa duit cuma dikit Than. Kapan2 deh gue bayarin bensin lo” balas Alia. “Sapa yang minta diduitin bensin, Non” jawab Rayhan.
“Trus lo mau apa? Traktir makan” tanya Alia bingung.
“Ga. Ga perlu keluar duit kok. Tenang aja” ucap Rayhan misterius. Semakin bingung si Alia. Sambil menggerak-gerakan tangan kirinya si Rayhan berkata
”Cukup lo puasin tangan kiri gue ini dengan megangin toked lo.
Nepsong banget gue liatnya”
Seringai mesum Rayhan menghiasi wajahnya. Seperti disambar petir Alia kaget dan berteriak ”BANGSAT LO. LO PIKIR GUE CEWE APAAN!!”.
Pandangan tajam Alia pada wajah Rayhan yang tetap cengar-cengir. “Yah terserah lo. Cuma sekenyot dua kenyot doang. Apa lo gue turunin disini” kata Rayhan. Pada saat itu mereka telah sampai di daerah yang gelap dan banyak gubuk gelandangan.
Alia jelas ogah. “Bisa makin runyam kalo gue turun disini. Bisa2 gue digangbang” Alia bergidik sambil melihat sekitarnya.
”Ya biarlah si Rayhan bisa seneng-seneng bentar nggranyangi toked gue. Itung-itung amal. Kampret juga si Rayhan ini”. Akhirnya Alia ngomong ”Ya udah, cuma pegang susu gue doang kan. Jangan lama-lama” Alia ketus.
”Ga kok Al, cuma sampe kos lo doang” kata Rayhan penuh kemenangan. ”Sialan, itu sih bisa setengah jam sendiri. Ya udhlah, biar cepet beres nih urusan sialan” pikir Alia.
Tangan kiri Rayhan langsung terjulur meraih toked Alia sebelah kanan bagian atas yang menonjol dari balik t-shirtnya. Alia merasakan jari-jari kasar Rayhan dikulit tokednya mulai membelai-belai pelan.
Darah Alia agak berdesir ketika merasakan belaian itu mulai disertai remasan-remasan lembut pada toked kanan bagian atasnya. Sambil tetap menyetir, Rayhan sesekali melirik ke sebelah menikmati muka Alia yang menegang karena sebal tokednya diremas-remas.
Rayhan sengaja jalanin mobil agak pelan, sementara Alia tidak sadar kalau laju mobil tidak secepat sebelumnya, karena konsen ke tangan Rayhan yang mulai meremas-remas aktif secara bergiliran kedua bongkahan tokednya.
Darah Alia agak berdesir ketika merasakan belaian itu mulai disertai remasan-remasan lembut pada toked kanan bagian atasnya. Sambil tetap menyetir, Rayhan sesekali melirik ke sebelah menikmati muka Alia yang menegang karena sebal tokednya diremas-remas.
Rayhan sengaja jalanin mobil agak pelan, sementara Alia tidak sadar kalau laju mobil tidak secepat sebelumnya, karena konsen ke tangan Rayhan yang mulai meremas-remas aktif secara bergiliran kedua bongkahan tokednya.
Nafas Alia mulai agak memburu, tapi Alia masih bisa mengontrol pengaruh remasan-remasan tokednya pada nafsunya ”Enak aja kalo gue sampe terangsang gara-gara ini” pikir Alia. Tapi Rayhan lebih jago lagi, tiba-tiba jari-jarinya menyelusup kedalam t-shirt Alia, bahkan langsung masuk kedalam BH-nya yg satu ukuran lebih kecil.
Toked Alia yang sebelah kanan terasa begitu penuh di telapak tangan Rayhan yang sebenarnya lebar juga. ”Ahh…!” Alia terpekik kaget karena manuver Rayhan. ”Hehe buset toked lo Al, gede banget. Kenyal lagi. Enak banget ngeremesinnya. Tangan gue aja ga cukup neh hehe” ujar Rayhan penuh nafsu.
Rayhan melanjutkan gerakannya dengan menarik tangan kirinya beserta toked Alia keluar dari BH-nya. Toked sebelah kanan Alia kini nongol keluar dari wadahnya dan terekspos full. ”Wuah..buset gedenya.
Pentilnya juga gede neh. Sering diisep ya Al” kata Rayhan vulgar. ”Bangsat lo Than. Kok sampe gini segala” protes Alia berusaha mengembalikan tokednya kedalam BH-nya. Tangan Alia langsung ditahan oleh Rayhan ”Eh, inget janji lo. Gue boleh ngremesin toked lo. Mo didalam BH kek, di luar kek, terserah gue”. Sambil cemberut Alia menurunkan tangannya. Penuh kemenangan, Rayhan kembali menggarap toked Alia yang kini keluar semuanya.
Remasan-remasan lembut di pangkal toked, dilanjutkan dengan belaian memutar disekitar puting, membuat Alia semakin kehilangan kendali. Nafasnya mulai memburu lagi. Apalagi Rayhan mulai memelintir-melintir puting Alia yang besar dan berwarna pink.
Gerakan memilin-milin puting oleh jari-jari Rayhan yang kasar memberikan sensasi geli dan nikmat yang mulai menjalari toked Alia. Perasaan nikmat itu mulai muncul juga disekitar selangkangan. Perasaan geli dan getaran-getara nikmat mulai menjalar dari bawah puser menuju ujung selangkangan Alia. ”Ngehek nih cowok. Puting gue itu tempat paling sensitif gue. Harus bisa nahan!” membatin si Alia.
Tapi puting Alia yang mulai menegang dan membesar tidak bisa menipu Rayhan yang berpengalaman. ”Hehe mulai horny juga nih lonte. Rasain lo” pikir Rayhan kesenangan. Karena berusaha menahan gairah yang semakin memuncak, Alia tidak sadar kalau Rayhan sudah mengeluarkan kedua bongkah tokednya.
Tangan kiri Rayhan semakin ganas meremas-remas toked dan memilin-milih kedua puting Alia. Ucapan-ucapan mesum pun mulai mengalir dari Rayhan “Nikmatin aja Al, remasan-remasan gue. Puting lo aja udh mulai ngaceng tuh.
Ga usah ditahan birahi lo. Biarin aja mengalir. memek lo pasti udah mulai basah sekarang”. Alia sebal mendengar ucapan-ucapan vulgar Rayhan, tapi pada saat yang sama ucapan-ucapan tersebut seperti menghipnotis Alia untuk mengikuti libidonya yang semakin memuncak. Alia juga mulai merasakan bahwa celana dalamnya mulai lembab.
“Sial..memek gue mulai gatel. Gue biarin keluar dulu kali, biar gue bisa jadi agak tenangan. Jadi habis itu, gue bisa nanganin birahi gue walopun si Rayhan masih ngremesin toked gue” pikir Alia yang mulai susah menahan birahinya.
Posted by
Bola125

No comments:

Post a Comment