Thursday, August 17, 2017

Perkenalan Yang Berakhir Di Ranjang


Abadicash : Nama saya irman,usia saya 24 tahun dan pada saat ini saya kuliah dan bekerja. Cerita ini berawal pasa saat saya sedang jalan-jalan  dengan teman-teman saya di Yogya yang memang sudah cukup terkenal di kalangan anak muda. Saat saya sedang melintasi jalan Malioboro saya melihat seorang wanita dan saya menghentikan kendaraan saya lalu kami pun berkenalan.

Wanita tersebut bernama Meli dan dia masih berumur 18 tahun dengan tinggi kurang lebih sekitar 165cm dan dengan ukuran bra sekitar 36C,akhirnya saya menawarkan dia untuk mengantar pulang dan dia pun setuju,akhirnya kami pun jalan pulang tanpa ada apa-apa.

Keesokan harinya pada pukul 10.00 Tiyas menghubungi saya via HP saya.

" Hallo,Irman ya?"

" Siapa ini ya?" tanya saya

" Tiyas,masa lupa yang semalam kenalan..."

" Oh,iya lagi dimana neh,"

" Lagi di Prambanan,kamu ada acara gak hari ini?"

" Ehhmm,gak ada tuh kenapa?" jawab saya

" Bisa jemput?"

" Bisa jemput di depan Prambanan aja jam 11.00."

" Ok"

Singkat cerita saya langsung meluncur  ke arah Prambanan,sesampainya disana  kami ngobrol sejenak lalu kami memutuskan untuk pergi.

" Mau kemana nih?" tanya saya

" Terserah kamu aja..."

" Main ke rumah ku sebentar yuk mau gak?"

" Ol" jawabnya dengan santai.

" Gak takut?" tanya saya

"Takut apa?"

" Kalau di perkosa gimana?"

Dengan santainya dia menjawab," Ga usah di perkosa juga mau kok...heheheheh.." samabil melirik ke arah ku dan mencubit manja pinggang ku.

Kemudian saya bertanya," Benar neh?"

Sia menjawab " siapa takut?"

Lalu,segera kita meluncur ke arah rumah ku dibilangan Tebet yang memang sehari-harinya selalu kosong. Begitu sampai saya lalu mempersilahkan Tiyas untuk untuk masuk lalu kami duduk bersebelahan dan saya menggoda dia.

" Bener nih gak takut di perkosa?"

Dia malah menjawab," mau di perkosa aku sekarang?" tuturnya sambil membusungkan dadanya yang montok itu.

Aku tidak tahu siapa yang mulai tiba-tiba bibir kami sudah saling bertemu dan saling melumat,dan memainkan lidahnya di mulut ku. Tangan kirinya melepas baju ku dan aku tidak mau ketinggalan,saya ikut membuka kaos ketatnya dan melepaskan BH nya.

Ciuman ku menjalar ke leher dan belakang kupingnya.

" Ahh...eeessstt...terus yang.." Tiyas udah mulai meracau tidak jelas saat lidah saya turun ke dadanya diantara kedua bukitnya.

Lidah saya terus menjalar di buah dadanya namun tidak sampai pada pentilnya.

Tiyas mendesah-desah,"  Man isep Man ayok Man gue pengen elu isep Man..."

Namun aku tidak memperdulikan dan masih bermain di sekitar pentilnya dan turun ke perut sambil perlahan-lahan tangan ku membuka celananya dan masih tersisa celana dalamnya.

Akhirnya kepala ku di tarik Tiyas dan di tempelkan ke mulut ku.

" Ayok Man isep Man jangan menyiksa ku Man..."

Akhirnya mulut ku menghisap tetek sebelah kirinya sedangkan tangan kanan ku meremas-remas tetek sebelah kanannya.

" Ohhhh...aaahhh...essst...enak Man terus sedot yang keras Man gigit Man ooohhh..." rancaunya.

Sambil ku sedot teteknya bergantian kiri dan kanan tangan ku bergerilya di bagian pangkal pahanya sambil menggosok-gosok klitorisnya dari bagian luar celana dalamnya.

Tiyas pun tidak sabar,akhirnya dia membuka celana dalam ku sehingga mencuatlah 'adek ku' yang sedang berdiri tegak dan Tiyas pun terpana.

" Gila gede banget Man punya elo..."

Tiyas langsung memasukan kontol ku dalam mulutnya yang mungil,terasa penuh sekali mulutnya itu,Tiyas menjilat-jilat ujung kemaluan ku terus turun ke bawah sampai seluruh batangnya terjilat olehnya.

" Ah...enak nih terus ni" aku pun menahan nikmat yang luar biasa itu.

Akhirnya aku berinisiatif memutar tubuh ku sehingga posisi kami 69. Saat aku menjilati bagisn bibir vaginanya Tiyas mendesah.

" Ah...enak Man essst...terus Man.."

Akhirnya Tiyas mengelinjang hebat ketika lidahku menyentuh bagian klitaorisnya.

" Ahh...Man alu sampai Man.." sambil mulut ku terus mengulum penis ku,sedotan Tiyas pun semakin cepat dan kuat pada penis ku maka aku meraskan denyut-denyut pada penis ku.

" Ni gue juga mau sampai nih ahh..."

" Barengan ya..."

Mendengar itu Tiyas makin nafsu menyedot-nyedot dan menjilati penis ku dan akhirnya...

" Achhhh...achh...", croootttt...crooottt...crooottt....8 kali penis ku menyemprotkan sperma dalam mulut Tiyas dan dia menelan semuanya sehingga kami pun keluar secra bersamaan.


Akhir Tiyas pun menggelimpang disamping ku setelah menjilati seluruh penis ku hingga bersih.

" Makasih ya Man aku dah lama gak organisme sejak suami gue kabur..." tutur Tiyas

"Emang suami kamu kabur kemana?"

" Gak tau tiba-tiba dia menghilang setelah gue melahirkan anak gue"

" Lho kamu dah punya anak?"

" Udah setahun anak ku Man"

Kemudian Tiyas memeluk saya dengan eratnya. Lalu dia mendongakkan ke arah saya,lalu saya cium bibirnya denga lembut dia pun membalasnya tapi lama-kelamaan ciuman itu berubah menjadi ciuman penuh nafsu. Kemudian Tiyas memegang kemaluan saya yang masih terbuka dan meremas-remas secara otomatis adik ku langsung berdiri dan mengeras.

Kemudian Tiyas Tiyas menaiki tubuh ku lalu.....menjilati habis seluruh tubuh ssaya dari mulut sampai ujung kaki.

" Achh..." desah ku sejalan dengan jilatan tubuh ku

Kemudian Tiyas mengulum penis ku terlihat jelas dri atas bagaimana penis ku keluar masuk ke mulutnya yang mungil itu.

"Ahhh..sssttt...enak sayang terus sedot sayang accchhh..." desahan ku semakin mengeras.

Kemudian ku putar tubuh ku dengan posisi 69 dengan Tiyas di atas tubuh ku lalu aku menjilati vagina Tiyas dan isep klitoris Tiyas.

" Ahh...ssst... enak sayang acchhh..." desah Tiyas meninggi.

Kemudian Tiyas memutar tubuhnya kembali dan dia memegang adik ku yang sudah siap tempur itu,di masukannya ke liang vagina setealh pas perlahan-lahan di taruhkannya pantat Tiyas,sehingga perlahan-lahan masuk lah penis saya keliang vagina Tiyas.

" Auwww...ssttt...oohhhh...gede banget sehh punya kamu yank" lirih Tiyas.

" Punya kamu juga sempit banget yank enak banget...ahhh.." tutur ku.

Perlahan-lahan aku tekan terus penis ku ke dalam vaginanya yang sempit itu,akhirnya setelah amblas semuanya Tiyas mulai menggerakan pinggulnya naik turun sampai penis saya seperti disedot-sedot. Tiyas berada di atas ku sekitar 15 menit sebelum akhirnya dia mengerang.

" Ahhh...sayang aku keluar yank,ahhhh" rancaunya.

Setelah itu tubuh dia melemas dan memeluk aku namun karena aku sendiri juga mengejar puncak ku maka langsung ku genjot Tiyas dari atas terus menerus hampir kurang lebih 20 menit sampai akhirnya Tiyas mengalami organisme yang ketiga kali dalam waktu yang singkat.

" Ahhh...sayang aku keluar lagi...aaahh..." Desah Tiyas.

" Kamu lama banget seh sayang" desah Tiyas sambil terus menggoyangkan pinggulnya memutar.

" Ahhh terus sayang sssttt enak sayang terus ..." rancaunya.

" Iya aku juga enak sayang ahhhh...enak sayang mentok banget ahhhhh...." rancau ku tak kalah hebatnya.

Akhirnya setelah aku menggenjot Tiyas selama kurang lebih 40 menit aku meraskan seperti ada yang mendesak ingin keluar dari bagian penis ku.

" Sayang aku mau keluar ..."

" Mau di dalam atau di luar sayang?" tanya ku.

" Bentar sayang aku juga mau keluar lagi neh ahhh..." desah Tiyas

" Di dalam saja sayang biar aku tambah puaas" desah Tiyas

" Aaahhhh...ssttt...sayang aku keluar sayang ahhhh..." rancau ku.

" Barengan sayang juga neh ahh...ahhh..ohhhh" desah Tiyas.

" Aaahhh" sayang aku keluar sayang ahhh...ssttt...ohhh" desah ku.

" Aaaahh" menyemprot lah sperma ku sebanyak 9 kali.

" Emmmhhhh..." saat itu juga Tiyas mengalami organisme..." Makasih ya sayang" tutur Tiyas sambil mencium bibir ku dengan mesrah.

Setelah itu kami langsung mebsihkan diri di kamar mandi dan di dalam kamar mandi pun kami sempat main lagi ketika kami saling membersihkan punya pasangan kami masing-masing tiba-tiba Tiyas jongkok dan mengulum punya ku kembali dan aku dalam posisi berdiri mencoba menahan nikmatnya. Namun aku tidak tahan menahan gejolak yang ada maka aku duduk di ws dan Tiyas menungging dengan berpegangan pada tepian  bak mandi dan ketika dia menungging langsung aku genjot maju mundur sambil meremas-remas buah dadanya yang mengayun-ayun.

" Bless...aahhhh....sssttt enak sayang ahhh..." rancaunya mulai menikmati permainan.

Namun setelah 15 menit aku merasa bosan dengan posisi seperti itu maka aku suruh memutar tubuhnya membelakangi aku dan aku angkat perlahan tanpa melepas penis ku dan aku suruh Tiyas menungging dengan berpegangan pada tepian bak mandi dan ketika dia menungging langsung aku genjot maju mundur sambil meremas-remas buah dadanya yang mengayun-ayun.

" Ahhh.....Man aku mau keluar Man..." desahnya.

" Man aaahhhh...". terasa cairan organisme Tiyas kembali membasahi penis ku.

Karena kondisi Tiyas yang lemas maka aku memutuskan untuk melepaskan penis ku dan Tiyas melanjutkan dengan mengulum penis ku sampai akhirnya....

" Yas aku mau eluar sayang...aahhh..."  sambil kutekan dalam-dalam kepalanya ke arah penis ku sehingga terlihat penis ku amblas semua ke mulutnya yang mungil itu.

Dan ketika Tiyas menyedot penis ku maka..." Aaahhhh...Ya..." akhirnya aku semprotkan seluruh sperma ku ke mulut Tiyas dan aku lihat Tiyas menelan semua sperma ku tanpa ada yang tumpah dari mulutnya bahkan dia membersihkan penis ku dengan menjilati sisa-sisa seluruh sperma yang ada.

Setelah itu kami saling membersihkan tubuh kami masing-masing dan kami kembali ke kamar dengan tubuh yang ssama-sama telanjang bulat dan kami tiduran sambil berpelukan tanpa sehelai benang pun yang menutupi tubuh kami dan kami saling berciuman dan meraba serta mengobrol-ngobrol sejenak.

Tanpa terasa kami sudah berada di rumah ku hampir selama 4 jam. Maka akhirnya kami mengenakan baju kami masing-masing dan setelah itu aku mengantarkan Tiyas pulang ke kost-annya di daerah Godean dan berjanji untuk saling menghubungi. Hingga saat ini di turunkan kami masih sering melakukan hubungan intim.


www.abadicash.com                                                                    www.pekanpoker.com








Wednesday, August 16, 2017

Kenikmatan dari Janda Muda


Abadicash : Saya mempunya teman cewek,namanya Dini. Dari poster tubuhnya boleh di jamin semua laki-laki yang melihatnya pasti akan tergiur untuk mencicipi tubuhnya. Dini mempunyai tinggi kurang lebih 168 cm,50 kg dengan menggunak bra yang berukuran 34B,dan berkulit kuning langsat,dengan wajah layaknya cewek kampus,tidak terlihat sama sekali wajahnya pecinta sex bebas,sama seperti saya.

Beruntung saya mempunyai wajah dan badan yang cukup lumayan,sehingga saya tidak mengalami kesulitan dalam mencari teman untuk melepas birahi,apalagi di tambah dengan ukuran saya yang boleh di bilang lebih dari rata-rata. Wajar saja kalau teman cewek saya rajin kontak saya disaat mereka butuh dan begitu juga sebaliknya.

Langsung saja rebahkan Sinta di ranjang dan gantian saya ciumi bibirnya,dan Sinta juga membalasnya dengan tidak kalah ganasnya. Kemudian saya turuni ciuman saya ke leher. Lehernya juga bersih saya jilati dan ciumi. Samar-samar saya dengar Sinta mulai mendesah. Suatu hari Sinta menelpon saya. Dia cerita bahwa dia punya teman kost baru,cakep pula. Dia juga bilang kalau temannya itu mirip artis ibu kota. Dia berjanji mau mengenalkan saya ke dia. Makanya kemudian saya dan Dini membuat suatu perjanjian pertemuan di hari sabtu.

Pada hari yang sudah di janjikan,saya telah membuka sebuah kamar di daerah Juanda,dan seperti yang di rencanakan, Dini datang membawa seorang temannya yang bernama Sinta.

" Tok...tok...tok..!" 3 kali saya dengar ketokan pintu, maka secara otomatis saya membukakan pintu. Begitu pintu terbuka,terlihatlah Dini yang sedang tersenyum kepada saya,dan di belakang nampak temannya yang akan di kenalkan pada saya. Dan ternyata benar,temannya itu ternyata mirip sekali dengan artis ibukota yang Dini ceritakan.

" Sin,kenalin ini teman ku yang mau aku kenalin ke elu." Begitu ucap Dini sambil masuk ke kamar. " Oh iya,aku Sinta dan elu siapa...?" Sapanya ramah. Saya sempat terdiam sewaktu Sinta menjulurkan tangannya,karena saya tidak habis pikir kalau cewek ini begitu cantiknya, dan saya harus dapat mencicipinya hari ini juga.

" Hmmmm,nama aku A..." begitu saya sadar.langsung saya merespon dengan juluran tangan. Hmmm,kulit halus juga,pikir saya. Kalau dari yang saya lihat,Sinta ini sedikit lebih pendek dari Dini, tetapi dia mempunya buah dada yang lebih besar dari pada Dini. Kira-kira tingginya 162 cm, 45 kg, dan saya rasa ukuran dadanya 34C, soalnya dadanya besar sekali.

" Eh kamu berdua jangan diam gitu donk, kasih aku minum kek...!" tiba-tiba suara Dini memecahkan kesunyian yang ada," Oh iya sorry Vin,tuh kamu ambil aja di kulkas...!" jawab saya sekenanya. " Gini...," kata Dini. " Teman aku Sinta seorang janda anak satu,tapi kamu pikir deh,umurnya baru 24 dan body nya masih segini,gak kecewa donk kamu aku bawain yang kaya gini." lanjut Dini lagi. " Ahh elu bisaan aja Vin," sahut Sinta dengan tersipu,sehingga tampaklah wajahnya yang sedikit memerah. Aduh...,ini membuat saya jadi horny saja.

Tiba-tiba saja Sinta menarik Dini ke kamar mandi."  Iku aku bentar deh Vin..!" tutur Sinta. Lalu Dina dengan terburu-buru juga ikut dan sambil bicara kepada saya," Dah kamu tidur aja dulu di ranjang,teman aku mau bilang sesuatu kali nih ke aku."

Tidak lama mereka keluar dari kamar mandi." Eh sori yahh tadi sempat buat kamu kaget." tutur Sinta." Gak apa-apa kok." jawab saya masih bingung ." Emang kenapa sehh tadi...?" Saya masih bingung. " Udah deh kamu gak usah tahu,urusan perempuan kok barusan,yang penting sekarang kamu santai aja di ranjang kamu dan ikutin permainan aku." timpalnya lagi.

" Wah-wah-wah,permainan apa lagi neh...?" pikir saya dalam hati. Tapi saya sudah senang sekali,apalagi saya melihat Dini tersenyum nakal ke arah saya. Duh,saya jadi tambah horny saja deh." Sebelum aku kasih kamu ijin,jangan sekali-kali kamu sentuh aku,ok...?" tutur Sinta. " Ok ok deh.." jawab saya masih agak bingung dengan arah permainannya.

Tiba-tiba saja Sinta langsung mendekati ke ranjang dan segera menciumin saya di bibir. Yah otomatis saya akan merespon juga donk. Lidah kami sling bergerilya," Sedangkan saya hanya bisa terlentang saja di ranjang. Kemudian ciuman Sinta turun ke leher saya,hmm... enaknya pikir ku. Dijilatinya leher saya,trus dia juga menjilati kuping saya. Tanpa sadar saya mendesah," Aaaahhh,enak,Sin,terusin donk...!"

" Sekarang aku bukain baju kamu,tapi inget...! Tangan kamu tetap diam aja ya,jangan sentuh aku sebelum aku kasih ijin...!" sahutnya lagi." Aduh sengsara banget neh...! masa mau ML tangan aku gak boleh pegang-pegang seh...!" pikir saya dalam hati.
,dengan sigap Sinta
Dengan cepat Sinta membuka baju saya dan langsung di lempar,dengan sigapnya Sinta langsung bergerilya di dada saya,bagaikan seseorang yang lama tidak mendapatkan tubuh laki-laki. Di gigitnya putting saya." Enak gigitan kamu," saya mendesah pelan.Samar-samar saya melihat Dini duduk disamping saya sambil memperhatikan wajah saya dan dia tersenyum.

Tanpa sadar tangan saya mencoba mencari buah dada Sinta untuk saya remas-remas. Eh tanpa saya duga,tiba-tiba saja tangan saya di tepis oleh Sinta dan Dini." Aku kan dah bilang kalau belum aku kasih ijin jangan sentuh aku...!" tutur Sinta." Iya,kamu tuh gimana seh...?" tutur Dini," Ikutin donk permaian Sinta...! lanjut Dini." Yah habis gimana donk...? namanya juga reflek....!" timpal saya sambil mendesah dan agak kecewa.

" Pokoknya kamu sabar deh...!" tutur Sinta sambil membuka celana saya." Hmmmm....,CD model low cut dengan warna hitam ini...!" tutur Sinta sambil berguman sendiri." Kamu tau aja kesukaan ku...!" tutur Sinta " Dan kamu seksi banget dengan CD warna gini,bikin aku horny juga tau...!" kalimat Sinta yang terakhir sebelum dia mulai berkaraoke," Ooohh enak,sedot lagi donk yang kuat Sin...!" tutur saya sambil mendesah.

Kurang lebih 5 menit Sinta telah berkaraoke terhadap penis saya. Kemudian Sinta dengan sigapnya melepas seluruh baju,celana,dan pakaian dalamnya." Nah sekarang kamu boleh sentuh aku...!" tutur Sinta. Maka karena dari tadi saya sudah menahan mau menyentuh dia tapi tidak boleh,maka kesempatan ini  tidak saya sia-sia kan.

Kali ini saya turun ke buah dadanya,saya menjilati dulu pinggirnya secara bergantian,dari kanan ke kiri,tapi saya tidak sedikitpun menyentuh putingnya Sinta. Dan Sinta kemudian berbicara," Ayok donk isepin putting aku,pleaseeee....!"

" Wah ini saatnya balas dendam neh...!" pikir saya dalam hati. " Hah....? kamu minta di isepin puttingnya,sebelum aku mood,aku gak bakal isep putting kamu...!" jawab saya sambil tersenyum. Saya lihat Dini juga ikut tersenyum melihat temannya terkapar pasrah.

Tidak lama setelah saya memainkan buah dadanya,saya turun ke vaginanya. Tampak lah bulu-bulu vagina Sinta yang begitu halus dan di cukur denganb rapih,dengan sigap saya langsung menghisap vagina Sinta," Ohhh....,ooohhhh,enak...! terusin donk sayang...!" Sahut Sinta sambil mendesah. Kalimat itu membuat saya tambah semangat,maka saya tambah liar untuk menghisap vaginanya.

"Sayang,aku mau keluar," lirih Sinta. Dan tiba-tiba saja cairan vagina Sinta keluar di iringi teriakan dari Sinta yang kemudian saya telan semua cairan vagina Sinta." Duh say,kamu kok hebat seh maenin memek ku...?" tanya Sinta,yang saya lakukan cuma tersenyum saja.

"please donk masukin punya kamu sekarang...!" pinta Sinta sambil memelas."Nnti dulu putting kamu belum aku hisap...!" jawab saya. Maka dengan cepat langsung puttingnya berwarna coklat muda itu saya hisap dengan kencangnya secara bergantian,kiri dan kanan.


"Ahhh enak sayang,terusin...! tambah kenceng donk....!" teriak Sinta. Hmmm,mendengar suara cewek lagi terangsang begitu membuat saya tambah horny lagi,apalagi si adik,sudah dari tadi menunggu giliran masuk. Maka langsung saja saya memasukan penis saya ke dalam vagina." Shit...!" pikir saya dalam hati.

Setelah sedikit susah payah,akhirnya masuk juga penis saya ke vaginanya." Gila bener Sin barang kamu enak banget dan sempit...?" jawab saya dengan napas yang mulai tidak teratur. Dan kalimat saya di balas dengan senyum oleh Sinta yang sedang merem melek.

Begitu masuk,langsung saya goyangkan.Yang ada hanya suara Sinta yang terus mendesah dan teriak." Ahhh terus sayang,tambah cepat donk ...!" Dan sekilas disamping saya tampak Dini sedang meremas-remas buah dadanya sendiri.

" Sabar Vin,akan tiba giliran kamu,sekarang aku beresin dulu temen kamu ini...!" jawab saya sambil menggoyangkan Sinta. Dini hanya menganggukan kepala,soalnya ddia tahu ini bagian dalam permainan yang mereka buat,jadi Dini juga tidak boleh ikut sedikit pun dalam permainan Sinta dan Santi.


Tidak lama kemudian Sinta minta ganti posisi,kali ini dia mau di atas." cepet keluar aku kalau di atas...!" katanya santai. Kami pun berganti posisi. Berhubung Sinta tadi sudah keluar,maka kali ini ketika kami main vagina Sinta sudah becek."Ahhh...,enakk...barang lo berasa banget sih...!" jawab Sinta sambil merem melek.

5 menit kemudian Sinta teriak,"Ahhhh...,aku keluar lagi..!" dan dia langsung jatuh ke pelukan saya. Tetapi saya kan belum keluar,wah tidak begini caranya neh. Ya sudah akhirnya saya gantian dengan gaya doggy. Kali ini Sinta menjerit ," Terusin sayang...!" tidak lama kemudian saya merasa saya sudah mau keluar." Sin mau keluar dimana ...?" tanya saya."Di muka aku aja." jawabnya cepat.

Kemudian ," Croot...croooot...!" sperma saya keluar di wajahnya. Kemudia Sinta dengan cepat membersihkan penis saya,bahkan saya saja ngilu dengan hisapannya. Tidak lama pun saya pun jatuh lemas disampingnya. Dan saya tetap melihat Dini tetap meremas dadanya dan dia pun melihat saya dengan tatapan dingin mendapat perlakuan yang sama seperti temannya.

" Vin,ke kamar mandi yuk,aku mau bersih-bersih neh...!" jawab saya sambil mengajak Dini. Kemudian Dini dengan cepat menarik saya ke kamar mandi. Dikamar mandi kami saling membersihkan satu sama lain . " Vin,aku istirahat dulu ya,aku cepet banget soalnya ," timpal saya dengan suara lemas karena horni tapi penuh dengan kebhagiaan.

" Ok deh,tapi jangan lama-lama yah,aku udah gak tahan nih,horni banget...!"Jawab Dini sambil membersihkan penis saya.


www.abadicash.com                                                                          www.pekanpoker.com





Tuesday, August 15, 2017

Bercinta Dengan Tante ku Yang Bahenol


Abadicash : Waktu aku ke Jakarta dan aku janjian sama tante Tiwi buat cari rumah. Ku jemput dia di salah satu rumah tante ku,dan kami jalan.

" Kemana nih kita Tante?" tanya ku.

" Enaknya kemana ya dek,Tante dan Om pengen suasana yang tidak terlalu ramai,dan tenang gitu,dan kalau bisa udaranya masih bersih dan aksesnya gampang."

" Wah kalau begitu dekat tempat Iwan saja tante,di Cibubur banyak perumahan,apalagi diseberang toll."

" Ya sudah kita kesana saja."

Ku arahkan mobil ku ke arah toll menuju lokasi. Cari-cari seharian dan akhirnya tante Tiwi suka di ssalah satu komplek Ciputra Group.

" Gimana dek menurut mu?"

" Ya terserah tante aja,bagusnya Tante tanya Om dulu aja."

" Iya deh nanti malam Tante tanyain." Kuantarkan Tante Tiwi pulang.

" Entar Tante hubungi kamu ya dek,soalnya kalau jadi rumah yang mau over kredit tadi,sepertinya kita harus cari furniture dan perlengkapannya dulu,gak ganggu kamu kan dek?"

" Gak lah Tante,lagian kuliah juga masih kosong."

" Makasih ya dek". jawab si tante sambil sun pipi ku.

Pukul 7 pagi telepon berdering dan Tante Tiwi mengabarkan kalau suami setuju dengan pilihan rumah yang kemaren,dan dia mengajak cari peralatan rumah tangga,karen akan melakukan jual beli baru yang akan di laksanakan senin minggu depan. Kami berjalan ke arah Jl.Fatmawati,karen disana memang banyak toko dan show room meubel. Siangnya kami makan siang sambil ngobrol-ngobrol.



" Gimana Tante menurut penilaian Tante?" tanya ku.

" Gimana ya,bagus-bagus semua seh,tapi kan Tante sudah pegang referensinya,jadi kalau nanti Tante mutusin  pilih,Tante tinggal telepon."

" O..." jawab ku singkat.

" Dek,Jumat besok kamu ikut week end ya.soalnya tante Een ngajakin,refreshing katanya,ajak Iwan juga."

" Bolej juga itu tante,tapi kalau Iwan di ajak di rumah kelamaan kosong tante,khawatir!"

" Terserah deh kamu atur aja."

Besoknya kami berangkat ke Puncak buat week-end.Iwan di tinggal. Di villa yang cukup gede dengan 4 kamar,halaman luas. Kolam renang,plus tempatnya yang masuk ke dalam dan di bukit membuat suasana asyik banget. Jam 10 malam selesai  makan di simpang raya kami langsung kembali ke villa. Aku pakai jacket,sambil merokok,aku duduk di teras belakang. Tidak lama muncul tante Tiwi pakai kimono handuk,habis mandi kelihatannya.

" Dingin-dingin gini kok mandi sehh tan?"  tanya ku.
" Iya,habis lengket sih,lagian kan ada water heater." katanya sambil mengeringkan rambutnya,dia angkat satu kakinya  dan di naikan ke kaki yang lain. Ala mak,aku bisa melihat paha mulusnya. Setelah kering rambutnya,tante Tiwi masuk,aku mengikutinya dari belakang. Aku ke dapur buat bikin kopi. Setelah bikin kopi ku bawa kopi ku bawa kopi ke ruang tengah. Pas lewat depan kamar tante Tiwi aku melihat pemandangan yang aduhai. Pintunya yang terbuka sedikit bikin aku bisaa mengintip,benar-benar yang ku ceritakan tadi di atas,dia yang lagi siap-siap pakai baju,baju pakai CD,sementara dadanya masih terbuka membuat payudaranya yang gede bebas terpampang. Buru-bur aku berlalu,dan bergabung dengan sama tante Een dan om Bambang beserta anak-anaknya yang lagi nonton tv. Ngobrol sebentar dengan tante Een minta izin untuk ngelonin anak-anaknya,sementara om Bambang minta izin buat istirahat. Akrinya hanya aku yang masih nonton tv,aku pindah duduk di kursi panjang yang tadi di duduki sama om Bambang dan tante Een biar aku nontonnya tidak miring.



Kira-kira 5 menit aku nonton sendiri,tante Tiwi keluar sambil bawa segelas jeruk panas dan duduk di samping ku. Mhh,aroma wangi tante Tiwi segera menyeruak memenuhi seisi ruangan. Tante Tiwi saat itu pakai kimono sutra warna merah cerah,yang bikin aku horny adalah dadanya nampak tidak pakai apa-apa. Kira-kira jam 12 malam aku pamit untuk beristirahat.

" Ya sudah ini di matikan saja tv nya,tante juga mau istirahat." kami berjalan beriringan menuju kamar masing-masing.kamar ku depan-depanan dama kamar tante Tiwi di bagian belakang,kamar ku di bagian belakang kamar anak-anaknya tante Een sementara tante Tiwi di belakang kamar tante Een. Pas ngelewati kamar tante Een terdengar suara- suara aneh. Aku menoleh ke arah tante Tiwi,dan tante Tiwi menaruh telunjuknya di depan bibirnya. " Sssstttt jangan berisik,kamu ambil kursi organ kesini,kita intip" katanya sambil tersenyum. Aku menganggukan kepala,ku ambil kursi itu dan ku taruh berlahan-lahan di depan pintu kamar. Tante Tiwi di luar dugaan segera naik untuk menyaksikan apa sedang berlangsung,dan aku yang di bawah dengan jelas dan gamblanng melihat kemulusan betis tante Tiwi plus bulu-bulu halusnya yang lebat.
Kemaluan ku tidak kuat dan pelan pasti mulai tegang. Tante Tiwi tidak lama mulai meletakan tangannya di depan permukaan selangkangannya dan mengusap-usapkan telapak tangannya disana.
Melihat gelagatnya seperti itu aku tidak buang-buang kesempatan,ku raba betis indahnya,dan di luar dugaan tante Tiwi tidak bereaksi,malahan dia merenggangkan kakinya dan ku lihat tangannya mulai dengan agak kasar mengusap permukaan selangkangannya sambil mulutnya mengeluarkan desahan, " sssshhhh".

Melihat tante Tiwi yang mulai naik tidak cuma tangan ku yang mengusap betis indahnya,tapi juga bibir dan lidahku. Kutelususri betisnya turun ke bawah,sampai punggung kakinya,ku pindahkan ke kakinya yang lain dan aku jelajahi juga. Desahan tante Tiwi mulai berubah jadi erangan,dan tangannya tidak cuma beraksi di permukaan selangkangannya,tapi juga tangannya yang lain mulai meremas payudaranya sendiri. Sementara aksi ku hanya di betis,kepala ku sudah mulai menyusup ke balik kimononya,jadilah aksi ku sekarang menelusuri daerah pahanya. Setelah aksi bibir dan lidah ku mendekati daerah selangkangannya,tangan tante Tiwi yang tadi di pakai menggosok selangkangannya sekarang pindah ke kepala ku. Dia tekan kepala ku dan mengusap-usap rambutku,sesekali dia jambak rambut ku sambil merapatkan kakinya. Kujilati buah pantatnya yang lain. Kusibakan CD mini tante Tiwi,ku renggangkan kakinya,dan ku nikmati belahan pantatnya.

Setelah ku mulai sesak nafas dan kegerahan ku keluarkan kepala dari bali kimononya. Ku geserkan kakinya tante Tiwi supaya dia bisa geser dan aku naik. Sejurus kemudian terpampang di depan mataku pemandangan yang membuat ku semakin horny. Tante Tiwi di bawah lahi megap-megap sambil menaik-narik rambutnya sendiri,dia angkat kedua kakinya  di pundak om Bambang,sementara om Bambang asyik memompa tante Een dari atas sambil mulutnya menikmati payudara tante Een yang lumayan bagus,meskupun sudah punya anak dua. Aku tidak mau tinggal diam,ku lingkarkan tangan ku ke pundak tante Tiwi dan langsung ku usap-usap bagian dadanya. Tidak lama tangan ku menyusul,kususupi di balik kimononya dan segera ku dapatkan segunduk daging yang teramat kenyal rasanya di tangan ku,dan tangan tante Tiwi membalas dengan menggigit-gigit telinga ku. Lagi asyik men-tune putting payudara kiri tante Tiwi, Tante Tiwi beranjak turun. Dan ternyata yang di lakukan Tante Tiwi adalah melepaskan ikat pinggang ku,melepaskan kancing celana jeans ku menurunkan zippernya. Dia tarik jeans ku selutut,tapi cuma jeansnya doang. Tidak lama terasa hangat permukaan CD ku.dan terasa juga lidah bermain di permukaan CD ku naik turun,terasa juga kemaluan ku digigiti naik turun,kaya oppie andaresta main harmonika. Sudah itu terasa CD ku di turunkan juga,sementara di dalam kamar posisi sudah terganti,tante Een mengendali naik turun  sambil kedua tangannya memegang tangan  om Bambang yang lagi asyik meremas payudara tante Een.

Hangat dan lembab terasa di kepala penis ku,pas pandangan ku di turunkan ternyata tante Tiwi lagi asyik menjilati penis ku,trus turun kebatang penis ku,naik turun dan akhirnya biji kemaluan ku di kulumnya juga. Di kemotnya kedua biji kemaluan ku. Ada perasaan mulas sewaktu kedua biji kemaluan ku di emut sama tante Tiwi,habis mulut tante Tiwi yang mungil,jadi kalau sekaligus jadi beradu satu sama lainnya. Bosan mengulum biji kemaluan ku tante Tiwi memasukan batang kemaluan ku ke dalam mulutnya,di emutnya dan disedot kenceng banget. Lalu tante Tiwi maju munduri mulutnya,sambil tangan kirinya memainkan biji kemaluan ku.
Sementara tangan kanannya meremas buah pinggul ku. Tante Tiwi melepaskan hisapannya ,tetapi kepala penis ku langsung jadi sasaran,kali ini kepala penis ku di garuk-garuk pakai gigi atasnya. Waduh,rasanya sangat luar biasa! geli,gatal,dan lain-lain rasanya nikmat rasanya campur aduk jadi satu. Dari dalam kamar tante Een dan om Bambang mengerang sangat keras,dan rupanya mereka baru ssaja mencapai puncak gunung bersama-sama.

Tidak kuat aku kelamaan berdiri tante Tiwi sudah meras kecapekan dari tadi," Dek kita pindah ke kamar yuk!" ajaknya. Aku seh menurut saja. Kuserbu lagi bibirnya,ku angkat dan ku pindahkan tubuhnya ke kamarnya. Ku taruh dia di atas kasur,dan tanpa buang waktu kulucuti pakaian ku sendiri. Setelah aku bugil aku naik ke ranjang dan bibir tante Tiwi kembali ku nikmati. Tangan tante Tiwi tidak tinggal diam,di genggamnya penis ku sambil di usap dan di kocok perlahan dengan tangan kirinya,sementara tangannya memeluk ku. Begitu juga aku tidak mau kalah,sementara tangan kiri ku menyanggah beban tubuh ku,tangan yang kanan ku ajak buat jalan-jalan di atas dada tante Tiwi. Di dalam kamar baru kutahu bahwa tante Tiwi adalah jenis manusia yang senang melepaskan perasaan horny nya dengan sebebas-bebasnya. Nuktinya sewaktu payudaranya ku remas dan putingnya ku pilin dari mulut yang masih ku kulum,gumamanya masih terdengar sangat keras . "mmmhhh...mmmhhhggg." Apalgo sewaktu lidah ku nermain di belakang telinganya,erangannya semakin menjadi.

Tante Tiwi dengan tangannya membimbing ku untuk menikmati permukaan lehernya yang jenjang dan ada sedikit lipatan lemaknya. Kujlat dan ku kecup bagian leher Tante Tiwi sampai tidak ada jengkal yang tersisa."uuhhh...sshhh..nnnhhh." Sekarang gantian tangan kanan ku di pakai menyangga tubuh ku sementara tangan kiri ku,ku pakai untuk membelai,meremas,memilin bukit tante Tiwi yang munjung dan sudah keras dari tadi. Habis sudah kedua permukaan payudara tante Tiwi,ku garap,tante Tiwi mendekap kepala ku dibelahan payudaranya,sementara kedua tangannya menyanggah kedua payudaranya,hal ini membuat murka ku tenggelam disela-sela payudaranya yang indah. Yang paling mengesankan adalah sewaktu aku bikin cupang di bawah putting kiri tante Tiwi,tante Tiwi berteriak sambil menjewer kedua kuping ku. " Hah...ooohhh...aggghh...usss...aahhh." sehabis itu jelaslah bekas cupangan ku di payudaranya.

Kujilati rambut kemaluan itu sampai rapi karena dari fakta yang kulihat sepertinya tante Tiwi adalah yang senang membiarkan rambut kemaluannya tumbuh dengan sendirinya tanpa adanya campur tangan dari luar. Setelah rambut kemaluannya itu rapih,kontan tangan dan bibirku kompakan buat mengerubuti vagina tante Tiwi. " Aaaahhh....aduhhhh....aaahhhgggghhh....yesss....trussssshhh...ssshhh". Desahan tante Tiwi semakin menjadi ketika dengan ganas ku gigit-gigit klitorisnya. Dan dengan tidak kalah ganas dengan tante Tiwi menjambak rambut ku,dia desaki selangkangnnya,sementara pinggulnya diangkat tinggi-tinggi sambil membuat gerakan memutar,"mmhhh...ssshhh...yaaaaa..." begitu terus dan terus tante Tiwi berputar dan berteriak. " Dek.....sini titit kamu buat aku..." pintanya dan terjadi lah pertempuran 69 yang sangat seru,karena tante Tiwi mengejan dan berteriak dengan sangat keras," Deee...aaahhhhh.....aaaduuuhhhh...tante tidak kuat..." Jeritan tante Tiwi disertai denganmerapatnya kedua paha,serta di cakar-cakarnya pantat ku. 1 1/2 menit tante Tiwi menjepit kepala ku sampai akhirnya dia terkulai sementara aku dengan asyiknya menjilati setiap tetes air yang mengalir dari lubang vagina  tante Tiwi " De sudah sayanggghhhh...aduhhh...geliii."

Tante Tiwi menjatuhkan diri dan terlentang pasrah sambil menarik nafas panjang,pandangan matanya menerawangan ke langit-langit kamar.
"De,kamu sudah sering melakukan yang kaya gini ya?" tanya ku.
" Ah gak juga tante,mungkin sudah dari sononya kali." jawab ku sekenanya.
" Tidak mungkin,buktinya penis kamu tante sedot kenceng banget kamu tenang-tenang aja". tuturnya.
" Oh tante pengen aku cepat klimaks ya?"
" Ya gak juga seh,ih kamu nakal ya !! katanya sambil sambil memiringkan badannya.

Melihat tante Tiwi telentang dengan kedua lengan dan pahanya terbuka,aku yang sudah kesetanan tidak tahan ku kangkangi dan langsung ku arahkan rudal ku ke lubang vaginanya,ku masukan penis ku secara perlahan-lahan ku tusuk.
"Ooohhhggg...ehhh..." penis ku perlahan mulai amblas. Sambil ku grepe kedua payudaranya setelah tenang ku mulai angkat perlahan-lahan batang penis ku,pas tinggal kepalanya doang yang tersisa ku tekan lagi," Uuuhhh..." kembali tante Tiwi mendesah. Lama-lama semakin lancar maju mundur,kadang-kadang kuptar seperti orang mengebor,dan tante Tiwi mengerang keras,"Hhhhmmmm.....oooouuuuggghhh",rupanya dia menyukainya.

Aku terus bergoyang,dan tante Tiwi punya inisiatif,dia peluk aku erat-erat dan berguling ke sisi kanan. Sekarang dia naik turun di atas ku. " Oooohhh....aduuuhhh...tanthhhh... terusssss". erang ku sambil tangan ku meremas payudaranya keras banget. "Uuuhhh...Uuuuhhh...uuuhhh...yyyeeessss...yyyeeessss" jeritnya sambil tangannya menjambak rambutnya sendiri. Lelah naik turun tante Tiwi memeluk ku sambil mencium ku,ku linkar kan tangan ku ke belakang,ku jamahkan bongkahan pantatnya dan aku mulai menusuk dari bawah. "mmmhhh...mmmhhh". Tidak lama tante Tiwi menggenjot pantanya dengan gila sambil berteriak-teriak, "aaahhhh...ooohhh...tante mau sssampppp..." belum selasai ngomong begitu tante Tiwi tekan keras-keras pantanya ke bawah,terasa otot vaginanya berkontraksi dan menjatuhkan diri ke badan ku.

" Huuhhh kamu hebat banget seh dek,sama cewek kamu atau sama perek kamu biasanya?"
" Enggak kok tante,baru sama tante aja sekarang."
" Alah, sama setiap cewek yang kamu tidurin juga jawabannya pasti sama." katanya sambil ngeloyor ke kamar mandi.
pintu kamar mandi ku sergap,ku angkat satu pahanya dan kutusuk sambil berdiri.
" Aduh kamu kok ganas banget sehh dek" katanya setengah membentak. Aku tidak mau tahu,ku dorong ke dinding ku hajar terus vaginanya dengan rudal ku. Ku bawa dia ke meja rias  yang berbentuk consol ku letakan pantatnya di atas meja itu. Sekarang aku sudah bisa bebas bersenggama dengan dia sambil menikati payudaranya.

Bosen dengan posisi begitu kucabut penis ku dan ku suruh tante Tiwi nungging,sambil tangannya memegang bibir meja. Bongkahan pantanya yang mulus dan aaduhai bikin aku tidak tahan. Ku pegang penis ku dan langsung ku arahkan vaginanya.Ku gesekan klitorisnya dan dia mulai mengerang nikmat. "Aaaahhh tante mau keluar lagi dekk..." tuturnya. Tante Tiwi goyangannya menggila dan tidak lama tangan kananya menggapai kebelakang,dia tarik pantat ku supaya menusuk lebih keras lagi. Aku tetap dengan aksi ku,ku raih badannya yamg kelihatan sudah mengendur,ku pelu dari belakang."Eeeggghh...ooohhh...ooohhh...aaahhhh". tidak lama setelah itu bendungan ku jebol,kutusuk keras banget,sperma ku menyemprot lima kali di dalam.Sambil ku kasih cumbuan-cumbuan kecil sambil kami tiduran. Dan ku lihat dinding menunjukan jam 02.10. Wah lumayan masih ada waktu satu babak lagi,ku pikir " tante,tante,vagina dan permainan tante ok banget!" puji ku. "Makasih juga ya dek,kamu juga hebat". pujian yang bisa ku trima!!.



www.abadicash.com                                                                              www.pekanpoker.com







Monday, August 14, 2017

PNS Melepaskan Perawannya Di Desa Saat Tugas


Abadicash : Leni PNS muda yang berparas cantik rela melepas keperawanannyadengan seoarng pria desa. Walaupun pria desa usianya sangat jauh diatasnya tetapi kebaikan serta paras wajahnya yang ganteng membuat hati Leni luluh dan rela melepas keperawanannya.

Aku lulusan D3 guru dan rencana akan mengajar disekolah dasar. Aku memiliki tinggi badan 158 cm dan berat badan ku 48 kg. Usia ku 23 tahun dan aku masih perawan. Aku mahasiswa yang berprestasi dengan IP yang tinggi. Setelah aku wisuda banyak sekali yang menawariku mengajar di sekolah. Aku masih sibuk mencari sekolah yang sekiranya cocok dengan ku.

Dekat dengan rumah tidak terlalu jauh dan tidak menyewa kost. Ada di dekat rumah tetapi gaji kurang memadai,aku masih selektif memilih tempat untuk bekerja. Orang tua ku juga tidak memaksa aku untuk langsung bekerja,mereka menyarankan ku untuk kuliah lagi,akan tetapi aku enggan aku ingin sgera bekerja mengajar sebagai guru,ini memang cita-cita ku sejak kecil akhirnya terwujud juga.

Aku pun iseng ikut tes CPNS dibuka untuk umum,belum lama satu bulan sudah ada pengumuman,aku pun masuk dan di terima sebagai PNS. Namun kenyataannya yang membuat aku sedih yaitu harus di tempatkan disekolah yang jauh dari rumah,di desa yang jauh sekali,dengan terpaksa aku harus berpisah dengan orang tua.

Sebagai pengabdian aku pun rela untuk mengajar di SD itu. Aku menjalaninya dengan tulus ikhlas dan orang tua ku juga merestui pekerjaanku. Setelah pra-jabatan dengan tingkatannya aku menjadi seorang PNS (Pegawai Negeri Sipil) aku harus berangkat yang sudah di tentukan oleh dinas. Orang tua ku melepas kepergian ku,mereka mengantar sampai dinas saja.

Karena aku di antar oleh bus dari dinas bersama-sama dengan teman yang lainnya. Air mata tumpah,ibu menangisi kepergianku. Aku mencoba tabah agar ibu tidak terlalu memikirkan ku padahal dalam hati ku aku juga berat meninggalkan mereka. Tepat jam 7 malam aku berangkat bersama rombongan. Ibu melambaikan dan aku pun membalasnya.

Dengan kemantapan hati aku menikmati perjalanan malam kala itu. Perjalanan di tempuh dengan jarak waktu 8 jam,aku yang biasa hidup di daerah yang panas dan gersang kini aku berada di dataran yang tinggi. Dingin sangat menyengat,letaknya pun seperti naik gunung. Aku benar-benar seperti di tempatkan di wilayah yang terpencil.

Tetapi aku senang dengan udaranya yang sangat dingin dan banyak hijau daun di sepanjang jalan ku. Sampai lah ak di tujuan,aku di titipkan di rumah warga sementara. Untuk selebihnya aku berusaha sendiri untuk mencari tempat tinggal. Warga sini sangat baik hati,mereka menerima ku sebagai calon guru putra putri mereka.

Banyak warga yang menawari ku tempat tinggal,tetapi aku sementara tinggal di rumah pak RT. Aku menata sebagian baju ku dikamar kosong itu. Aku pun tinggal dengan pak RT dan bu RT serta anaknya. Aku langsung bisa menyesuaikan diriku,menempatkan diriku sebagaimana mestinya. Aku yang dulunya tinggal di kota jarang bersosialisasi dengan lingkungan.

Sekarang aku tinggal bertetangga dan saling bercengkrama. Hari pertama aku masuk sekolah aku menggunakan pakaian yang rapih layaknya orang kota yang masuk ke desa. Aku menghadap kepala sekolah dengan memberikan surat tugas,dilanjutkan dengan berkenalan dengan semua guru yang ada di sekolah. penampilan ku sangat mencolok make up ku pun tebal.

Aku PD karena aku yang paling cantik disekolah itu. Aku di tugaskan oleh bapak kepala sekolah sebagai wakil kelas 3. Aku pun menerima pekerjaan itu dengan senang hati. Masuk ke kelas dan berkenalan dengan anak-anak yang polos dan lugu.

Mereka senang dengan kedatangan ku disini. Untuk pertama kalinya aku bekerja mengabdi kepada negara. Seminggu sudah aku menjalani orientasi. Semua ruangan aku sudah hafal nama-nama guru yang ada juga sudah saling mengenal. Semua baik menerima aku sebagai teman barunya selama seminggu aku bertempat tinggal dengan pak RT.

Namun lama-lama aku merasa tidak nyaman tinggal bersama dengannya. Aku pun memutuskan untuk mencari tempat tinggal baru. Disini ada rumah kosong,itu khusus bagi tamu desa. Pak kepala Desa memberi aran agar aku tinggal disana. Supaya ada yang merawat rumah kosong itu,dengan senang hati aku pun bersedia.

Disini aku di bantu oleh mas Yusuf seorang tokoh pemuda desa ini. Dia yang mengantar aku ke rumah itu,dia juga yang membantu aku membersihkan rumah. Awalnya aku dikenalkan oleh pak Lurah,dan dia bersedia membantu aku. Kita masih sama-sama belum memiliki pasangan. Mas Yusuf sudah berumur tetapi belum menikah juga.

Aku sendiri sedikit tahu tentang dia karena kami sering bertemu dan ngobrol. Apalagi dia sudah membantu aku pindah membawa barang ku ke rumah baru. Stelah aku mendapat tempat baru dia juga sering main sekedar ngopi di rumah ku. Aku pun selalu menanggapinya. Banyak warga yang menyangka kita ada hubungan yan g serius.

Pak Lurah juga melihat mas Yusuf datang ke rumah baru,seakan-akan menjadi mak comblang,tetap lama-lama aku juga ada rasa sama mas yusuf. Perhatiannya kegantengannya membuat aku meleleh. Namun aku juga tidak kepedean,takut bertepuk sebelah tangan. Setelah kita lama kenal aku juga sudah 6 bulan tinggal di desa itu.

Kita saling mengenal dan memahami. Sudah saling menngerti kebiasaan kita masing-masing. Rasanya sudah pantas kalau kita menjalin hubungan yang serius. Suatu hari hujan lebat,aku pulang sekolah dijemput mas Yusuf. Kita sama-sama tidak membawa jas hujan,sampai rumah basah kuyup. Mas yusuf memutuskan untuk berteduh di rumah ku.

Petir menyambar dengan keras,membuat aku semakin takut di rumah. Sampai di rumah aku mandi dan merebus air hangat untuk mandi.

" mas mandi sekalian ya aku rebusin air hangat,nanti masuk angin soalnya habis kehujanan..."

" iya Len...."

Mas yusuf tampak kedinginan,aku membuatkan teh hangat untuknya. Aku mandi duluan pas mau nuangin air panas aku terkena percikan air panas,aku pun menjerit.

"aaaaaawwwwwwwwwwwwww........"

Mas Yusuf langsung kebelakang dan nyamperin aku. Aku malu karena aku hanya memakai handuk saja untuk menutupi buah dada dan kemaluan ku. Mas Yusuf juga terkejut melihat ku,dia langsung membasuh kakiku dengan air. Dia tampak berhenti melihat kaki ku yang mulus itu,aku tersipu malu.

" Len gak mau mandi bareng sama aku?"

' aahhhh mas Yusuf bisa aja Leni kan malu mas...."

" gak usah malu Leni...biasa aja..."

Mungkin saat itu banyak setan yang menghampiri kita berdua sehingga kita masuk ke dalam kamarsecara bersamaan. Aku lihat mas Yusuf membawa kursi di bawanya masuk ke kamar mandi.

" Buat apa mas?"

"udah jangan berisik,takut ada tetangga yang dengar kita sedang mandi berdua..."

Aku pun langsung terdiam,mas Yusuf memeluk ku dari belakang,handuk yang menutupi lepas,mas Yusuf masih saja mendekap ku dengan erat.

" Sudah lama aku memendam nafsu ku pada mu Len...."

" kamu bisa aja mas..."

" iya Len...setiap kali aku meliaht mu memakai daster penis ku selalu tegang apa lagi kulit mu yang mulus,kadang bra mu terlihat jelas dengan payudara yang montok...."

tersudah lama mas Yusuf mengincar ku.

Mas Yusuf membalikan badan ku,handuk sudah,payudara yang montok itu sudah terlihat jelas di hadapannya. Dia masih memeluk ku dengan erat,dan kemudian mengecup bibir ku secara perlahan,dingin berubah menjadi kehangatan. Aku pun membalas ciumannya dengan menggerakan bibir ku,aku duduk di kursi yang sudah di bawa mas Yusuf tadi.

Kita berciuman mesra,tangan mas Yusuf membelai leher sampai ke payudara ku. Nafas ku terengah-enggah merasakan belaian dan ciuman itu. Lalu mulai meremas payudara ku dengan keras. Aku mendesah,

"aaaaaaakkkhhhh mas....aaahhhh...."

Dia meminta ku untuk diam menahan kenikmantan itu. Dia kemudian jongkok di hadapan ku,pengait bra ku yang berukuran 38 B  itu lepas. Payudara menggantung dengan kencang,dia langsung menciumi payudara ku,putingnya dia jilati aku lemas kala itu.

"oooohhhhhh....aaaahhhh....nikmat mas.....aaakkkhhh...."

Setelah itu dia mengulum putting ku susuku dengan keras. Tangannya meremas dan bibirnya mengulum putting susu ku yang menegang. Dia terlihat gemas sekali melihat putting ku,dia tidak bisa membiarkan putting ku diam. Tangannya memutar-mutar putting ku sementara bibirnya mengulum putting susu ku satunya. Nikmat sekali sore itu,gairah ku mulai muncul secara perlahan.


Kemudain tangannya membelai memek ku.dia kembali jongkok. Memek ku yang masih perawan itu tepat di depan mata nya. Dia membuka celana dalam ku dan langsung melihat memek ku dengan sedikit bulu kemaluan. Kebetulan semalam aku habis mencukur bulu kemaluan ku karena lebat dan panjang,kini sedikit bulu-bulu itu di belai.

"aaasssshhh....aaaaahhhhh.....geli mass ahhhhh...."

Jemarinya membuka memek ku dari luar hingga ke dalam,dia belai hingga tubuh ku mengejan meraskan kenikmatan. Lalu dia membuka kaki ku dengan lebar,memek ku yang merekah itu terbuka lebar. Lidahnya menjilati bagian demi bagian,birahi ku semakin memuncak. Kemudia dia membelai dan mencoba memasukan jemarinya ke dalam memek ku.

"aaaaawwww....aaaahhhh....ahhhhhhhh....'

"Tahan ya Len,ini baru jari kalau nanti penis ku yang masuk lebih nikmat lagi Len...." sambil dia menunjukan penisnya yang tegak itu.

Jarinya berlahan masuk ke dalam lubang kenikmatan ini. Aku semakin tidak kuasa menahan kenikmatan yang dia buat. Dia memasukan jarinya keluar masuk ke dalam memek ku hingga aku mengeluarkan cairan banyak sekali,mungkin itu yang dinamakan masturbasi. Setelah aku megeluarkan cairan dia pun berdiri dan penisnya dia gesek-gesekan dengan memek ku.

"ooohhhhh mas....aaakhhhh....oohhhhh..."

Aku terus mendesah,kitapun duduk dilantai kamar mandi. Aku terpaksa berbaring dilantai yang dingin itu,mas Yusuf berada di atas ku. Wajahnya berhadapan dengan wajah ku,dadanya menempel di dadaku. Payudaraku mengganjal didadanya terasa geli menambah gairah kita berdua. Penisnya berusaha memasukan ke dalam lubang kemaluanku. Ujungnya berhasil masuk.

"aaaawwww......jleeeebbbbbb....ooohhhhh...aaaahhhhh...mas...sakit...ooowwww....aaahhhhh...."

Ujungnya masuk dan aku merasakan kesakitan yang lebih.Lalu dia menekan penisnya,sakit itu bertambah karena aku masih perawan. Susah sekali penis ku itu masuk ke dalam memek ku lama-lama seluruh batang penis mas Yusuf bisa masuk semua. Dia mengatakan ada sedikit darah yang keluar dari jalan lahir ku,itu pertanda aku sudah tidak perawan lagi.

"oooohhhhhh aaaaahhhhh....aaaaahhhhhh.....aaaawwwww.....aaaaahhhhhh..."

Setelah itu dia perlahan menekan penisnya masuk ke dalam. Gerakan itu keluar masuk membuat aku tidak tahan merasakan kenikmatan. Dia mengoyangkan pinggulnya secara otomatis penisnya berasa bergoyang di dalam memek ku.

"aaaahhhhh.....nikmat mas....aaaahhhh...ooohhhhh...."

Bibirnya mengulum putting susuku dengan keras,aku mendesah sangat keras. Pantat ku secara otomatis bergerak ke atas,sangat nikmat. Tekanan demi tekanan itu sangat tajam,penis yang besar itu bisa masuk ke dalam memek ku dan membuat kenikmatan yang tiada tandingnya. Tubuh ku terus menggeliat merasakan kenikmatan itu,mas Yusuf semakin bersemangat.

Keringatnya bercucuranmembasahi tubuhku. Aku memegang pinggulnya yang naik turun itu,gerakannya semakin cepat. Dia memeluk ku dengan erat dengan penis yang masih menancap di dalam kemaluanku.

"aaaaahhhh....mas...nikmat mas....aaakkkhhh....ooohhhhhh...."

Kemudian mas Yusuf mengerluarkan cairan dari penisnya,dia semprotkan ke payudara ku.

"cccrrrooootttttt.....crrrooooottttttt.....cccccrrrrrooooottttt......"

Dia merasa lega dan kembali memeluk ku,kran air dia nyalahkan. Dia bangun dan aku mandi bareng dengan mas Yusuf. Saling membersihkan badan ,saling memandang dengan tatapan sayang. Setelah itu kita mengeringkan badan,dan masuk ke kamar berdua selayaknya pasangan suami istri. Kita tidur di kamar berdua dan saling berpelukan telanjang hingga pagi menjelang.


www.abadicash.com                                                           www.pekanpoker.com



                                                 


Pacar ku dan selingkuhan ku merenggut keperawanan ku


Abadicash : Tamara cewek SMA yang masih polos melepas keperawanannya dengan melakukan sex threesome dengan pacar dan selingkuhannya. Sex threesome ini bisa terjadi karena ketika Tamara mesum dikamar kosan selingkuhannya dia tertangkap basah dengan pacarnya.

Usiaku 17 tahun sebentar lagi aku sudah lulus dari sekolah dan akan melanjutkan kuliah. Aku anak pertama dari dua bersaudara,adik ku masih duduk di bangku SMP,aku dan Sofie sangat berbeda jauh. Kalau aku mirip dengan papa ku berkulit putih dan berwajah cantik,kalau adik ku berkulit sawo matang sedikit agak manis. Kita seperti bukan bersaudara karena banyak perbedaan,aku memiliki tinggi 163 cm lumayan sehhh calon model.Aku suka foto dan berakting,cita-cita ku sebenarnya ingin menjadi artis. Tetapi orang tua selalu menolak jika aku ikut modeling,karena dunia seperti itu sangat lah kejam.

Di usia yang ke 17 ini banyak sekali pertumbuhan seperti payudara yang semakin membesar dan kencang. Badan yang semakin semok membuat aku mempesona. Dulu aku menstruasi pada usia 15 tahun,artinya aku adalah wanita yang subur. Aku mengalami masa pertumbuhan pada umumnya,aku juga mulai pandai berdandan.

Aku pernah membuka internet browsing tentang usia wanita subur,disitu dijelaskan seusiaku itu sudah bisa hamil jika dibuahi pada saat masa subur. Pada awalnya aku tidak mengerti apa kalimat itu tapi setelah banyak sekali keterangan dan gambar - gambar yang di tampilkan muncul,aku mengerti. Jadi seusia aku jika melakukan hubungan seks dengan lawan jenis bisa jadi hamil.

Di dalam pikiran aku ketakutan,padahal aku mempunyai seorang pacar. Tapi kita hanya sebatas pegangan tangan,ciuman saja tidak pernah. Jangan-jangan berciuman saja bisa membuat ku hamil,rasanya parno kalau sering baca google. Suatu hari aku cerita dengan pacarku Rehan,dia malah mentertawakan aku.

Dengan lantangnya dia mengatakan aku bodoh,aku pun marah lalu masuk ke dalam kelas,dia pun lalu nyamperin aku dan meminta maaf. Dia menjelaskan semua tentang pertanyaan ku dengan jelas,akupun semakin mengerti. Rehan pacar ku yangat sopan dia jarang sekali bertingkah macam-macam dengan ku,sehingga aku merasa aman bila dekat dengan dia.

Aku takut sekali jika aku hamil di luar nikah,makanya aku selalu hati-hati dalam berpacaran dengan seseorang. Untung saja pacar ku Rehan,coba kalau yang lain pasti sudah hilang keperawananku. Akan tetapi semuanya sirna sebelum aku lulus sekolah aku terjebak dalam pergaulan bebas. Rehan adalah siswa yang berprestasi dia ada acara olimpiade selama satu minggu.

Aku merasa kesepian di tinggal Rehan pergi,pulang sekolah aku selalu nongkrong di depan sekolah hingga sore hari. Aku sendirian di warung depan sambil nunggu videocall Rehan,tiba-tiba ada cowok datang mendekati aku namanya Alex. Alex dulu alumni sekolah ku,dengan pedenya dia mendekati aku.

"hay....sendirian aja...?"

"iya mas...tumben maen ke sekolah mas..."

"iya neh kebetulan saja pas lewat mampir ke sini.Apa kabar kamu Ra?"

"baik mas....hehehehehee.."

Aku ngobrol dengan dia lama sekali tidak terasa waktu sudah sore dan aku segera pulang.  Aku pun diantar oleh Alex sampai ke rumah. Aku bertukar no hp dengannya,kita banyak ngobrol di wa,kebetulan pas Rehan lagi sibuk dan ada cowok yang memperhatikan aku. Sifat ku sangat labil mudah terpengaruh oleh siapapun. Sebenarnya aku ini tipe orang yang susah deket dengan cowok tapi karena sekarang lagi kesepian jadi nyambung aja.

Biasanya setiap detik Rehan selalu menghubungi aku,beberapa hari in aku sering menghubungi mas Alex  sampai aku melupkan Rehan,menghubungi satu dua kali saja jika dia ada waktu. Mas Alex perhatian sama aku bahkan dia mau ngajak jalan aku. Pas deh momentnya aku lagi pengen jalan-jalan dan nonton bareng.

Besok Rehan pulang aku harus segera pergi dengan mas Alex hari ini,takut ketahuan kalau jalan sama cowok. Aku pun nekat pergi dengan mas Alex ,seru abis sepanjang perjalanan ada aja yang buat aku ketawa. Aku merasa nyaman berada disamping mas Alex. Tanpa sadar aku pegangan erat pas lagi di boncengin sudah seperti orang pacaran aja kita.

Kita nonton selama 1 jam kemudian seperti biasa kuliner sampai malam hari. Yang membuat aku bingung mas Alex besok ngajak aku pergi lagi,tetapi besok Rehan pulang. Aku mau nolak gimana caranya gak enak,sedangkan mas Alex gak tau kalau aku sudah punya cowok. Berbagai macam alasan aku cari agar mas Alex percaya dengan ku. Akhirnya dia mengajak ku pergi sore hari,paginya aku bisa ketemu Rehan.

Keesokan harinya aku menemui Rehan di rumahnya,waktu itu hari libur. Aku berdua kangen-kangenan dengannya sampai jam 12 siang. Aku pun pamit pulang karena sore ada janji dengan mas Alex. Untung saja mas Rehan percaya dengan alasan bohongku. Dore hari aku bersiap menemui mas Alex,aku di jemput dan jalan-jalan.

Tiba-tiba turun hujan aku di ajak berteduh di kost mas Alex,aku pun canggung masuk ke kamar cowok,dan aku duduk di dapan. Mas Alex memaksaku masuk karena petir menyambar. Dengan terpaksa aku masuk ke kamar dengan hati berdebar-debar. Hujan semakin deras,udara semakin dingin apalgi ac di dalam kamar membuat aku tidak betah.

"Mas matiin don AC nya....dingin neh...."

"Kamu kedinginan ya?sini aku peluk...." tutur mas Alex.

"ahhhhh mas Alex so sweet sekali..."

Mas Alex mendekati aku disofa dia memeluk ku dengan erat. Dia pun berkata kalau dia suka sama aku sejak kita masih satu sekolah. Aku pun tidak teringat Rehan sama sekali,rayuan mas Alex membuat ku serasa melayang. Memang aku ini mudah terpengaruh,aku terus di dekap mas Alex. Lalu dia melepaskan dekapan dan menatap wajahku.

"kamu cantik sekali..." tutur mas Alex.

Dia langsung mencium bibir ku,tangannya meraba leher ku dengan perlahan. Ciuman itu sangat hangat akupun mulai menggerakan bibirku. Membalas ciuman mas Alex,baru pertama kali aku berciuman. Kemudian mas Alex membelai rambutku yang panjang dan meminta untuk menjepit rambutku. Aku menuruti segala ucapannya,dia terus mengulum bibirku dengan kemesraan.

Tangannya semakin turun ke payudara ku,dia memegang dan aku terkejut. Namun ternyata rasanya nikmat sekali,dia berlahan membelai payudara ku. Kancing baju ku terbuka sampai aku hanya memakai bra saja. Payudara ku besar,bra ku aja besar dengan ukuran 36B,seusia ku payudara yang sangat montok. Dia kemudian membuka bra sehingga payudaraku menggantung tegang.

Jarinya memutar-mutar putting susuku dan aku merintih.

"aahhhhhh mas.....aaahhhhhhh...."

Nikmat sekali permainan ini,puting ku berwarna coklat agak merah itu menegang,aku pun ditidurkan di ranjang,putting susu ku di jilati mas Alex. Aku sangat lemas sekali.

"aaaahhhhhh.....aaaaahhhhhh....aaaaahhhhhhh...." sambil menggerakan kepala ku.

Payudara kiri dan kanan dinikmatinya secara bergantian dengan lembut. Aku menggeliat tubuh ku bergetar,setelah itu bibirnya turun ke bawah. Menciumin perut dan pusar ku,tangannya terampil membuka celana ku. Kini aku telanjang bulat di hadapan mas Alex,aku merasa sangat malu,memek ku yang masih polos dengan sedikit rambut jembut di kemaluan ku membuat mas Alex semakin horny.

"aaaaahhhh.....ohhhhhhh masss....aaaahhhhhkkkkkk....."

Desahan itu keras sekali,mas Alex memintaku untuk diam,karen takut kamar lain mendengar.Aku terus merasakan kenikmatan itu,mata ku terpejam. Pas lagi klimaknya ada orang yang membuka pintu kamar,kita berdua langsung menutupi tubuh tetapi tidak bisa. Kita berdua telanjang bulat,ternyata Rehan pacarku  tau kalau aku sedang selingkuh.

Aku meras ketakutan melihat Rehan dengan muka memerah,

"ooooohhhhh ini Ra balasan kamu? tega kamu Ra!!!"

Aku tidak sadar berjalan mendekati Rehan dengan tubuh telanjang. Aku meminta maaf dengannya sambil aku membelai wajahnya. Rehan menatap ku dengan tajam namun lama-lama dia luluh juga. Dia horny melihat ku tanpa busana. Rehan pun mendekati aku,sementara itu mas Alex diam saja. Mereka berdua menikmati tubuh ku,mas Alex melanjutkan dengan mengulum memek ku.

Dedangkan Rehan mencium bibir ku dengan berlahan. Rehan lebih nikmat ciumannya membuat aku basah. Memek ku mengeluarkan cairan yang sangat banyak,mas Alex sepertinya membuat aku semakin bergairah. Rehan berada di sisi kananku,dia langsung saja menciumi payudara ku. Putting susu ku di maeni dengan lidahnya,atas bawah membuat aku basah.

Sungguh nikmat sekali,perawan ku hilang dengan dua pria sekaligus. Mereka juga tidak saling berebut bahkan mereka saling berbagi. Ma Alex masih di posisi yang sama yaitu menikmati memek ku,perlahan dia masukan.

"aaaawwwww....aaahhhkkkkhhh....sakit mas.....aaaahhhhhhh..."

Rehan pun menghilangkan rasa sakit dengan mengulum putting susuku susu ku lebih nikmat. Sesekali dia menarik putting ku.

"aaahhhh....sayang.....nikmat aaahhhh...oooohhhhh...."

Memek ku sudah bersiap menirima penis mas Alex. Perlahan akhirnya masuk juga dan hilang sudah perawan ku. Mas Alex menekan penisnya keluar masuk,Rehan pun berubah posisi. Dia mengangkang diatas ku dia menodorkan penisnya yang memanjang itu ke arah mulut ku. Dia meminta aku untuk mengulum penisnya yang besar itu.

Aku memegang penisnya dan berusaha memasukannya ke dalam mulut ku,Rehan pun senang ketika penisnya masuk ke dalam mulut ku.

"aaahhhh nikmat sayang aaaahhhh aaasssshhhh....aaaahhh"

Mas Alex masih asyik menekan penisnya keluar masuk ke dalam memek ku. Sungguh kenikmatan yang tiada duanya. Kedua pria itu membuat aku sangat nikmat dan tak akan terlupakan. Tak lama kemudian mas Alex mengeluarkan cairan sperma.

"crooooot....crotttttttttt...crottttttt..."

Dia semprotkan ke tubuh ku,mas Alex tampak puas. Dia juga membersihkan tubuh ku dengan tisu. Kita bertiga berubah posisi kembali,aku nungging,sedangkan Rehan berada di belakang ku,layaknya gaya doggie style. Mas Alex di depan ku penisnya masih saja memanjang. Aku mengulum penisnya mas Alex ,dan aku kocok penisnya.

Rehan berusaha memasukan penisnya dari belakang,perlahan dan masuk. Memek ku basah serasa becek mudah sekali di masukan penis mereka. Penis Rehan masuk ke dalam memek ku dia menekan keluar masuk. Pantat ku yang mulus itu dia tarik maju ke depan dan belakang. Rehan dan mas Alex benar-benar horni apalagi aku.

Aku senang sekali mengulum kedua penis pria itu,penis mas Alex lebih besar dari milik Rehan ,tetapi keduanya sama-sama mantap bagiku. Gaya nungging/doggie style membuat aku klimaks karena depan belakang di tusuk dengan kenikmatan. Gerakan maju mundur kena semua,maju mengulum penis mas Alex,mundur Rehan dengan lihaynya keluar masuk.

"aaaaaaaahhhhh.....aaaakkkhhhh....ooooooohhhhhhhhhh nikmat......" tutur Rehan.

Gerakan itu semakin cepat Rehan sambil memeluk ku dari belakang.Tangannnya memegang kedua payudaraku dia mainkan juga. Aku benar-benar sudah klimaks.cairan organisme ku menetes membasahi ranjang,

"ooooohhhhhh....aaaahhhhhh....nikmat aaaahhhhh......." desah mas Alex.

Setelah 15 menit dengan gaya doggie style keluar juga sperma mas Alex,aku telan cairan sperma itu.

"ccroootttt....ccccroooottttttt....cccrrroooooottttt...."

Banyak dan sangat kental sekali cairannya,bibir ku serasa lengket. Rehan pun belum juga mengeluarkan cairan dan akhirnya setelah beberapa waktu dia menyodok memek ku dengan liarnya.

"cccrrrroooootttttt...cccrrroooottttt....cccrrroooootttt...."

membasahi punggungku,rasanya badan ku penuh dengan sperma kedua pria itu. Kita bertiga lemas,aku pun langsung tidur di ranjang. Kita bertiga telanjang dan tertidur,aku berada di tengah dan mereka berdua saling memeluk ku. Seperti mimpi rasanya,sekaligus dua pria yang menyetubuhi aku. Pacar ku dan selingkuhan ku merenggut keperawanan ku secara bersamaan.


www.abadicash.com                                                                 www.pekanpoker.com



                                                         


Friday, August 11, 2017

ABG SMP Doyan Ngentot Dengan Tante Dan Ibunya


Abadicash : Saat itu Ayah gw baru dinas keluar kota sepanjang satu minggu kakak and adek gw pada pergi ke tempat tinggal kakek nginep 5 hari lantaran cocok lagi berlibur sekolah, siang itu Ibu pamit ingin pergi arisan serta dia katakan mungkin saja pulangnya agak malam, saya mulai jemu dirumah sendiri lantas saya pergi ke tempat tinggal rekanku untuk main namun rekanku juga ingin pergi, Wah, payah nih hari sial. gumamku namun ingat rekanku miliki CD Film porno saya punya maksud meminjamnya serta dia memperbolehkan cepat-cepat saya balik ke tempat tinggal saya di pinjaminya 5 CD saya lihat deh di kamar, 5 CD sudah kutonton senang saya lihat adegan adegan yang rada hilang ingatan namun menggairahkan itu. Sesudah rampung nonton CD kontolku belom juga turun yah. aneh nih namun memanglah saya tengah begitu bernafsu mungkin saja sampai kontolku menegang. 2 jam lalu Ibu pulang ke tempat tinggal, kulihat badan ibu, Wow. saya menginginkan sekali meniduri ibu, namun saya takut. mungkin saja lantaran Saya sangatlah bernafsu ku tidak bakal peduli lagi yang utama saya menginginkan rasakan ML untuk pertama kalinya. sesudah makan malam berbarengan Ibu balik ke kamar untuk mandi serta tidur lelah katanya.

Jam 12. 30 malam ku tidak dapat tidur lantas saya turun ke bawah kulihat pintu kamar ibu terbuka sedikit lantas saya intip ibu, ASTAGA ibu tengah nonton Bf busyettt ibu memainkan memeknya dengan tangan kiri serta tangan kanan meremas-remas payudaranya saya begitu bergairah lihat adegan itu namun saya terasa takut…aku naik ke kamar serta coba tidur namun tetaplah tak dapat lantas kuputuskan untuk memaksa ibu melayaniku. jam 01. 30 kuturun ke bwh kuliat ibu menggunakan celana mini serta kaos ketat tengah merias diri di depan meja cermin cantik…cantik seklai gumamku. perlahan-lahan saya masuk ke kamar ibu saya kunci pintu dari dalam ceklek-ceklek ibu melihat kearah pintu " ngapain anda dit? " "Ma saya ingin bersetubuh dengan Ibu! " " Hilang ingatan anda dit! " "Ma pliss ma Saya lagi ingin " berdebat agak lama lantas Ibu berkata " bila ukuran kontolmu di atas 14cm Ibu ingin de" " Ok ma simak saja ndiri mah" ku terlepas celanaku serta CDku Ku pertontonkan kontolku yang menegang ke arah Ibu " ini 17cm mah " Ibu kagum lihat Kokohnya Kontolku yang menegang " Ok Ibu bakal sampaikan ML padamu sayang sinii."

Kudekatkan bibirku ke bibir mamah yang tidak tipis seksi serta merah itu kami juga berciuman sama-sama sedot lidah sampai nafas ibu agak tidak teratur, sembari ku meremas remas Payudara Ibu saya lempar Ibu ke ranjang serta kulucuti kaos merahnya serta kuisa isap Teteknya yang keras kumulai turun menjilati perutnya serta kulepas rok mini nya Ibu nyatanya tidak menggunakan Cd kulihat memeknya sudah basah oleh cairan kewanitaanya kujilati memek ibu " shhhhhhhhhhhhh. ssssshhhhhh...ahhhh sayang jilat terusss ahhhhh " ku jilati memek merah nan merona itu " mamah ingin keluar sayang...hhhh... " "ok ma keluarin ajah agar saya isap..." "ahhhhhhh... hhhhh" mamah berorgasme pertama kujilati sembari kusedot memek ibu.... " mah 69 ajah yuk " "kamu tau juga ya" kami juga beralih posisi 69 ibu mengulum kontolku saya mengisap memeknya "mahh... ahhhh saya ingin keluar nih mah... " kuhentikan mengisap hisap memek ibu lantas crot...crot....crot... di telannya pejuku oleh ibu,

Saya juga berdiri ku telentangkan ibu serta kuangkat ke-2 kakinya tanpa ada komando ku tembakan kontolku ke memek ibu, slop...slop...slop... "ahhhh dit sakittt dit... pelan sayang... " kuhentikan kocokanku lantas ke lanjutkan pelan agak cepat kumasukan serta kukeluarkan kontolku dengan cepat " ditt.. ahhhhhh... mmmmaaammmaaa keluar ditt..." " tunggulah ma saya juga ingin keluar " saat itu juga dengan cara berbarengan kami mengeluarkan berbarengan “Mahh nikmat mahhhh terima kasih yah mah" " Anda juga hebat dittt" kami istirahat sebentar lantas saya tindihi ibu serta ku kocok lagi memek ibu... ibu merintih... tidak kuhiraukan kukocok serta kuremas remas payudara ibu " ditt...ahh...ditt...mama sampai ddiitt..." namun saya belom senang kukocok selalu sampai ibu berorgasme sejumlah 3x tengah saya juga belum keluar...akhirnya "mah saya keluar maaaaaaaaaaa..." crott...crottt...crott...crott...ah ku cumbu ibu dengan lembut serta kubisikan " Ma you"re the best" ibu cuma tersenyum, kami tertidur paginya jam 07. 00 kulihat ibu telah tak ada serta saya keluar kamar " telanjang " kulihat ibu bersiap siap pergi ke kantor, saat itu juga kontolku berdiri lihat ibu menggunakan rok mini paha putih mulus mulut berlipstik merah merona menawan..." Ma saya ingin lagi nih" "tapi ibu telah rapi sayang" "doggy style ajah mah" kusuruh mamah menungging di karpet ruangan tengah ku bebaskan CD ibu ku tancapkan lagi kontolku 20 menit kami bermain, Ibu telah pergi ke kantor…sendiri lagi deh di rumah
Jam 10. 00 bel tempat tinggal berbunyi kubuka pintu depan kulihat tante April berdiri didepan "oh tante masuk tan...ttapi dirumah ngak ada siapa siapa " " ngak ayah dit hanya main doank" singkat narasi kami nonton Tv sembari bercakap di ruangan tengah tidak merasa kami bercakap sampai mengenai sex tante sharing tuturnya suaminya telah tak dapat memuaskan dia lagi "wah lagi horny nih tante"gumamku tanpa ada komando kucumbu tante april di sofa dia kaget namun sesungguhnya dia juga menginginkanya ... di sofa kami bergumul... ku angkat tante ke kasur di ruangan tengah ku tunggingkan dia ku kerjakan doggy style " ahhhhhh dittt tanteee ahhhhhhhhhhhh niiikkkkmmmmaaattttt... sayang" "terus genjot sayang" ku bernafsu kugenjot dengan cepat "ahhhhh tante sampai dittttt"kurasakan penisku hangat terserang cairan tante april "dittt ahhh... ditttt... ahhhhhh..." kugenjot selalu ..." "tante sedikit lagi""iya dit saya jugaaaaa..." saat itu juga kami mengeluarkan berbarengan enaknya duniaaa...pikirku, sampai sekarang ini saya kerap bergumul dengan Ibu atau tante Aprill.



www.abadicash.com                                                                                 www.pekanpoker.com



                                                 

Nikmatnya Memek Bandung Mojang Sunda


Abadicash : Beban pekerjaan dan pikiran yang sumpek membuat Rahmat (45), yang menjabat sebagai kepala jawatan di sebuah daerah Kabupaten yang cukup maju, memutuskan untuk mengajak Nina (35), istrinya bersama dua anak mereka Riki dan Riko, kembar berusia 10 tahun, berlibur ke daerah wisata di luar kota selama sepekan. Dua hari menginap di hotel N di kawasan wisata pantai membuat keluarga Rahmat sejenak melupakan hiruk pikuk kota.

Di sana setiap hari mereka menghabiskan waktu bersama, berenang, latihan diving, dan mengabadikan kegembiraan mereka sekeluarga menggunakan kamera foto dan handycam. Tapi di hari ketiga, Nina merasa kecapaian dan tidak ikut suami dan dua anaknya bepergian. Ia memilih diam di kamar hotel untuk istirahat. Pagi-pagi benar, Rahmat, dan Riko-Riki berangkat untuk menikmati indahnya pulau-pulau kecil di sekitar kawasan wisata itu yang harus ditempuh dengan menyeberang perahu boat selama setengah hari.

"Ya sudah mama tinggal saja di hotel, istirahat.. paling besok kita sudah balik," kata Rahmat saat hendak berangkat.

Ia mengerti benar stamina istrinya kurang fit kalau harus menyeberang menggunakan boat. Riko dan Riki mencium pipi mamanya sebelum pergi. Hotel N tempat mereka menginap jauh dari pemukiman penduduk. Tempatnya memang sangat nyaman untuk berlibur menghilangkan suntuk, dengan rindang pepohonan di sekitar hotel dan panorama pantai yang berpasir putih. Hanya saja, keluarga Rahmat datang ke sana saat bukan musim libur, dan suasana hotel memang sedang sepi tamu.

Ini juga yang membuat pengelola hotel memperlakukan keluarga Rahmat secara spesial agar mau menginap lebih lama di sana. Sebab mereka menyewa dua kamar, satu untuk mereka dan satunya untuk anak-anak. Nina bangun sekitar pukul 11 siang, badannya sudah lebih segar dengan istirahat yang cukup. Ia lalu mandi dan menyantap sarapan yang diantar sedari pagi.

Nina tergolong wanita cantik yang di usia ke 35 tubuhnya semakin menggairahkan dari segi seksual. Payudaranya 36D dan tubuh tinggi montok berisi dengan pantat yang seksi dibalut kulit putih bersih. Banyak yang bilang wajah dan perawakan Nina mirip artis Mona Ratuliu. Setelah menikmati sarapannya, Nina mencoba rileks di sofa menonton televisi. Nina mengenakan kaos oblong putih dan celana pendek longgar agar lebih nyaman.

Tayangan kuliner di televisi hampir membuat Nina yang berbaring di sofa terlelap lagi, tapi ketukan pintu kamar menyadarkannya. Salman (40) dan Rusdi (28), dua orang petugas Hotel itu berdiri di muka pintu saat Nina membukanya.

"Maaf mengganggu bu," kata Salman ramah. Rusdi berdiri di belakang Salman.

"Oh nggak apa.. ada apa ya?," tanya Nina.

"Tadi pagi kami dipesan pak Rahmat, disuruh memeriksa kemari, katanya ada gangguan kerusakan di shower dan saluran pembuangannya?," jawab Salman.

Salman lalu mengenalkan diri kalau ia dan Rusdi adalah petugas hotel yang bertanggungjawab jika ada keluhan kerusakan fasilitas hotel.

"Ehm.., oh iya. Tadi sempat ke sini ya? Maaf ya saya bangunnya siangan.. ayo silahkan masuk pak," Nina baru ingat tadi pagi sempat ngomel-ngomel karena kerusakan di kamar mandi hotel.

Nina menyilakan dua petugas hotel itu masuk. Tak disangka saat itulah niat bejat dua petugas hotel dan kesempatan yang tersedia di saat Nina seorang diri, membuat Nina diperkosa di kamar sewaan keluarganya.

Pengakuan Nina:

Rahmat, suami Nina bersama anak mereka, Riko dan Riki kembali ke Hotel N dua hari kemudian setelah menikmati keindahan pulau-pulau kecil di seberang kawasan pariwisata itu. Malam hari setelah Riko dan Riki masuk ke kamar mereka dan tidur, Rahmat mencari tahu apa penyebab istrinya bermuram muka sejak mereka kembali ke Hotel.

"Mama masih sakit ya?, kok diam terus dari tadi," tanyanya pada Nina.

"Nggak papa, mama sudah sehat. Tapi selama papa dan anak-anak pergi….," Nina tak melanjutkan ceritanya. Ia tengkurap di ranjang dengan raut sedih, sementara Rahmat dengan sabar menunggu jawaban istrinya itu.

"Ayo teruskan mama, ada apa sebenarnya?," Rahmat penasaran.

"Mama diperkosa pa…mama diperkosa oleh dua petugas hotel ini…dan sekarang mereka sudah kabur," isak Nina menjadi-jadi.

Nina pun bercerita bagaimana dua petugas hotel itu datang ke kamar untuk memperbaiki shower. Namun saat kamar tertutup, mereka meringkus Nina dan mengikatnya. Mulutnya disumpal kain dan matanya juga ditutup ikatan sapu tangan. Lalu, mereka memperkosa Nina berkali-kali.

"Apa..??," Rahmat terkejut bukan main mendengar istri tercintanya digauli secara paksa oleh dua petugas hotel. Ia berusaha menghibur Nina agar tidak trauma, dan berjanji segera melaporkan kejadian itu ke kantor polisi esok harinya.


Rekaman Handycam

Rahmat sangat terpukul mendengar cerita istrinya. Setelah menenangkan Nina dan membiarkan ia terlelap, Rahmat kemudian keluar kamar hotel menuju tepian pantai untuk menyepi sambil merencanakan melaporkan masalah tersebut esok paginya. Tapi, sebelum keluar kamar Rahmat menemukan handycam milik Riko, anaknya tergeletak di dekat pintu kamar hotel. Handycam itu tidak dibawa ketika Rahmat bersama dua anaknya melancong ke pulau–pulau kecil dua hari lalu. Ia lalu memungut handycam itu dan membawanya keluar.

Di tepi pantai yang sepi itu, Rahmat melamun panjang memikirkan nasib keluarganya. Pergi berlibur untuk melepaskan beban dari himpitan kerja dan hiruk pikuk kota, justru membawa problem yang sangat berat dan aib. Tangannya iseng menghidupkan handycam untuk mengambil gambar bintang di langit malam itu. Namun niat ia urungkan karena pita kaset ternyata penuh. Penasaran, Rahmat kemudian merewind kaset dan memutarnya untuk melihat isinya.

Mata Rahmat terbelalak saat rekaman handycam tertayang di LCD handycam. Ternyata isinya adalah adegan pemerkosaan yang menimpa Nina, istrinya. Nina dalam keadaan terikat, masing-masing tangannya diikat di pojok sisi ranjang membuat posisi Nina terlentang dengan kaki terbuka.

Ia hanya mengenakan celana dalam dan bra berwarna biru muda, sementara mata dan mulutnya tertutup erat dengan ikatan sapu tangan. Tubuh Nina yang putih mulus meronta-ronta di atas ranjang seolah menuntut dilepaskan. Suaranya hanya ehmmm…ehmmm… seperti berteriak, tapi tak bisa lepas karena mulutnya tersumbat.

"Ha.. ha.. ha.. ini dia.. tante girang yang sudah nggak tahan di atas ranjang," suara seorang pria terdengar dalam rekaman itu.

Rahmat mengenal suara itu, ya suara itu tak lain dari Rusdi, bujangan petugas hotel. Nampaknya ia yang memegang handycam dan mengambil gambar Nina di ranjang.

"Eng.. ing.. eng… ini dia gigolonya…," kata Rusdi, di saat yang sama muncul gambar Salman petugas hotel lainnya.

Salman hanya menggunakan kolor putih, di baliknya nampa penisnya yang mulai menonjol tegang. Salman menyeringai di kamera sambil lidahnya menjilati bibir sendiri seakan hendak menyantap makanan lezat.

Salman naik ke ranjang di mana Nina terikat. Ia berlutut di antara kaki Nina sambil tanganya mulai mengusapi kaki mulus Nina. Nina memberontak meronta-ronta, teriakan tertahan terdengar keras.

"Eit.. eit… percuma tante… lebih baik tante nikmati saja, ketimbang melawan ntar malah sakit lho.. he..he..he..," ejek Salman dengan seringai mesumnya.

Salman terus meraba Nina mulai dari kaki, paha, perut, dan kini tangannya mulai menjalar ke payudara Nina yang masih terbungkus bra. Nina terus meronta berusaha melawan, tetapi percuma karena ikatan di tangan dan kakinya sangat kuat menggunakan tali plastik jemuran, semakin kuat ia meronta justru membuatnya semakin sakit pada pergelangannya.

"Kurang aja", pikir Rahmat saat menyaksikan adegan itu di handycam, tubuhnya bergetar menahan amarah.

Rasanya ia ingin sekali menemukan petugas hotel itu dan menghajarnya habis-habisan. Rahmat melanjutkan menyaksikan adegan di LCD handycam, kini tangan Salman mencabik paksa bra istrinya itu hinga tanggal. Payudara montok Nina sampai tergoncang-goncang. Pemandangan itu membuat Salman makin bernafsu dan seketika bibirnya mulai menjelajahi payudara Nina, bergantian, satu dihisap satu diremas-remas.

"Ehmmhhkk… ehmhkkk…jangan!!" Nina terus meronta berusaha melawan, tapi Salman tak peduli dan terus melakukan aksinya menikmati payudara wanita cantik itu.

"Eihh.. tenang aja tante.. nanti juga wenak..," kata Salman sambil tanganya memberi kode ke kamera agar mendekat.

"Waduh.. ini bayi tua lagi netek nih…, cucu mamah gede sih," suara Rusdi terdengar dalam rekaman, sementara adegan itu diclose-up, nampak jelas bagaimana lidah Salman bermain di putting susu Nina, sesekali dihisap dengan keras, lalu dijilati lagi pelan perlahan.

Handycam di tangan Rusdi juga merekam jelas bagaimana putting susu Nina perlahan-lahan mengeras setelah menerima jilatan dan hisapan Salman.

Handycam kemudian diarahkan Rusdi ke bagian bawah, merekam tangan kiri Salman yang mulai menggerayangi CD Nina. Gambar kkembali diclose-up, pinggul Nina bergerak kencang berusaha menghindari sentuhan Salman, namun percuma. Jemari-jemari kekar Salman mulai menyusup ke balik CD dan menggelitik klitoris Nina, sementara di bagian atas yang tak terekam kamera bisa dipastikan Salman makin bergairah menghisapi susu Nina. Rusdi menjauh dan mengambil gambar utuh. Salman bergerak membuka penutup mata Nina, lalu ia mencabik CD Nina dan menjilatinya beberapa kali.

"Ha.. ha.. ha.. sudah kubilang, tante pasti suka. Ini buktinya cairan memeknya sudah mulai netes. Makanya jangan melawan ya," Salman menghisap celana dalam Nina di bagian tengah yang ada bercak basahnya, lalu menghempasnya ke arah kamera.

Rusdi mengclose-up wajah Nina. Mata Nina melotot marah dan mulutnya yang masih tertutup ikatan sapu tangan mengeluarkan suara tertahan seperti membentak protes.

"Waduh.. si tante makin galak makin seksi nih.. ayo embat aja kang.., ntar gantian kita.., " suara Rusdi menyemangati Salman.

"Santai aja Rud.. makin galak makin asyik rasanya. Sekarang kita lihat masih galak nggak kalau itilnya diisapin…. Ayo ke siniin kameranya biar lebih jelas gambarnya,"

Salman meremas susu Nina dan menjawil dagunya, Nina semakin marah, lalu Salam mengarahkan kepalanya ke selangkangan Nina. Handycam di tangan Rusdi mendekat ke selangkangan Nina. Jemari Salman membelai-belai vagina Nina yang sudah telanjang penuh, sementara Nina tetap berusaha melawan dan meronta-ronta. Bibir vagina Nina direngkah dua jemari Salman hingga terbuka, warnanya merah muda dan mulai basah lantaran klitorisnya dimainkan jemari Salman.

"Ini itil namanya frend.. makin digosok, tante makin kenikmatan… nggak tahan.. ha ha ha…,"suara Salman bergairah, sementara gambar di LCD menunjukkan jempolnya menekan dan menguyak klitoris Nina.

Bibir Salman kemudian mendekat ke vagina Nina, lidahnya mulai menjulur menjilati klitorisnya. Telapak tangannya menekan bagian atas vagina Nina yang ditumbuhi bulu halus tercukur rapi.

"Hmmm.. sedep bener nih tante. Wangi…nggak ada bau terasinya memeknya nih, ga kaya  memek di gang itu…he he. Rud kau suting mukanya tante pas aku mainin itilnya ya..," Salman kembali menjilati vagina Nina, kali ini sambil dihisap-hisap.

Rusdi mereka ekspresi Nina. Matanya kini terpejam dan mulutnya yang tersumpal masih berusaha teriak, namun tubuhnya sudah lemah tak mampu meronta lagi. Tenaga Nina sudah terkuras karena berusaha melawan ikatan di tangan dan kaki.

"Ehmmhh.. ehmmmhhpp.," suara Nina melemas juga, rontanya justru menjadi gemulai membuat Salman makin nafsu menghisap vaginanya. Jilatan-jilatan lidah Salman di vagina Nina membuat pikirannya bercabang. Ia mulai merasakan kenikmatan yang tak mungkin dihindari, secara naluriah ia jelas sangat menikmatinya, namun secara moral, bagaimanapun ini perkosaan, apakah pantas ia menikmatinya?

"Ehmm.. kenapa tante? Nikmat ya?," suara Rusdi bertanya sambil wajah Nina di close-up. Nina melotot sambil berusaha mengangkat kepalanya, ia berusaha berteriak lagi, memprotes gambarnya direkam Rusdi.

Rahmat semakin marah melihat adegan itu. Dalam hatinya ia menaruh dendam kesumat pada Salman dan Rusdi yang mengerjai istrinya. Tapi adegan demi adegan yang dilihatnya di layar LCD handycam juga membuatnya semakin penasaran.

Rusdi tiba-tiba melepaskan sapu tangan penutup bibir Nina. Tapi Nina justru terpejam dan tak mengeluarkan sepatah kata pun, apalagi teriakan.

"Ayo tante.. mau marah apa? Mau ngomong apa.. ayo teriak lagi?," suara Rusdi meledek Nina.

"Ehmm.. jangan… amphuunnn.. jangan disuting… amphunnn," suara Nina memelas dengan nafas yang mulai berat dan mulai terangsang.

"Ampun kenapa tante..?," suara Rusdi kembali menggoda.

"Akhhss.. amphuunnnn… oughhh… mmpphh..," mata Nina kembali terpejam, tubuhnya bergetar seperti menahan birahi yang memuncak. Dari LCD handycam, Rahmat bisa menandai ciri-ciri wajah istrinya mulai dilanda gairah seksual.

Di bagian bawah Salman terus menjilati vagina Nina, Rusdi mengarahkan kameranya di bawah. Kepala Salman seakan terbenam di selangkangan Nina, saat di close-up nampak vagina Nina sudah sangat basah dan cairannya terus dijilati dan dihisap Salman. Pinggulnya bergoyang mengikuti irama jilatan Salman.

"Oughh.. ampphhhuuunnn… akhhsss..," suara Nina terdengar.

"Nih suting nih.. nah lihat nih.. tante udah nggak tahan mau dientotin nih..," kata Salman sambil jemarinya membuka bibir vagina Nina.

Handycam Rusdi mengclose-up vagina Nina yang terkuak oleh jemari Salman. Terlihat jelas dinding vagina Nina berkedut-kedut dan nampak dibaluri lendir birahinya sendiri. Salman masih menahan vagina Nina dengan jarinya, lalu penis Salman terekam di kamera sudah tegang mengacung dan mulai mendekati bibir vagina Nina.

"Eh Rud.. kau rekam yang lengkap ya.. aku entotin dulu nih tante, ntar kalau aku cabut kontolku.. kau close-up lagi memeknya ya…biar kau lihat bagaimana kalau nih tante puas.. ha ha..," Salman menyeringai.

Salman mengambil posisi tepat di tengah kaki Nina, dan perlahan menuntut penisnya ke bibir vagina Nina.

"Amphhuunn.. tolong lepaskan saya.. jangan.. tolong jangan lakukan" Nina memelas pasrah, seolah sadar sesaat lagi ia akan disetubuhi pria lain yang bukan suaminya.

"Nah.. begitu dong.. yang halus.. jangan marah marah kayak tadi hah..!! Ayo sekarang mau apa, mau dilepas?. Rud turuti tante ini, lepas ikatan kakinya Rud, cepat…," Salman tetap pada posisi siap menindih Nina, ujung penisnya sudah menyentuh bibir vagina Nina yang merekah.

"Akhhss.. jangan pak.. amphun.. jangan..," Nina memelas sejadi-jadinya dengan suara parau saat merasakan benda hangat menempel di bibir vaginanya.

Rusdi merekam semuanya sambil melepas ikatan di kaki Nina. Dari posisi itu nampak jelas penis Salman sudah menempel di bibir vagina Nina.

"Sudah siap tanthee.. ouh.. sudah siap kubawa ke alam nikmathhh.. ahh..," Salman menindih tubuh Nina dan memegang kedua pipi Nina agar wajah Nina menghadap ke wajahnya. Pinggulnya mulai ditekan membuat kepala penisnya menembus bibir vagina Nina.

"Ngghhh… amphuunnn.. jangahhnnn…tolong janganhhh… engghhhmmm… ouuhhhhggghhh… akhhhssss," suara Nina yang memelas berubah menjadi desahan tak tertahan saat Salman mulai memasukkan penis ke vaginanya dan mulai memompa keluar masuk.

Rahmat melihat bagaimana tubuh mulus istrinya menggelinjang setiap sentakan pinggul Salman terjadi. Nina mendesah tak karuan ditindih tubuh Salman yang kekar. Perawakan Salman agak pendek, penisnya juga lebih pendek dari milik Rahmat. Tapi penis hitam Salman jauh lebih gemuk dan lebih tegar dari milik Rahmat. Rusdi mengclose-up bagian yang sedang intim itu. Bibir vagina Nina sampai monyong-monyong didera penis Salman. Salman menghentak pinggulnya semakin cepat semakin keras.

"Akhhss… ouhhh.. ahhhh… sssttt…ughhh…," Nina terpejam sambil mendesah menahan nikmat, ia tak sadar wajahnya yang bersemu kemerahan karena terangsang sedang diclose-up oleh Rusdi.

Rusdi kemudian menjauh mengambil gambar lengkap. LCD handycam yang dilihat Rahmat menampakkan bagaimana kaki mulus Nina kini justru merangkul pinggul Salman yang semakin cepat memacunya, nafasnya terdengar keras memburu. Desahan Nina juga makin keras, dan kepalanya bergerak ke kanan-kiri.

"Ougghhh… argghhh… huh… nikmat sekalih tubuhmuuhh tannteehhh… ouhhh.. aaahhhhhkkkk…ouhhh nikhhhmmaaathhhh….," Salman mencabut penisnya dan berlutut di hadapan Nina dengan kepala menengadah dan tubuh bergetar, sesaat kemudian penisnya menyemburkan sperma sampai ke perut Nina. Salman mencapai puncaknya.

"Waduh.. akang ini belum apa-apa tuh udah ngecrot kemana-mana maninya.., sini gantian.. biar saya ambil alih memuskan si tante" Rusdi bergegas naik ranjang menggantikan posisi Salman.

Rekaman di handycam sempat goyang menampilkan gambar lantai, cermin rias, dan langit-langit kamar. Kini Salman yang merekam gambar, sementara Rusdi sudah bugil menindih tubuh Nina. Penis Rusdi sangat kekar, panjang dan besar. Kotak-kotak kekar di perut Rusdi menggambarkan keperkasaan, ia memang perenang tangguh di kawasan wisata itu.

"Sudahhh… amphuunnn… jangan lagihh.. amphunnnhhh…," pinggul Nina bergerak ingin menghindari penis Rusdi yang sudah mengarah ke vaginanya, tapi percuma karena kedua tangannya masih terikat membuat posisinya tertahan terlentang.

"Tenang tante sayang.. kan masih tanggung tadi.. sekarang saya kasih biar tante puas..," Rusdi tiba-tiba menindih Nina, ia melumat bibir ranum Nina, meremas susunya, dan mulai menggenjot penisnya keluar masuk ke vagina wanita cantik beranak dua itu. Nina mulai mendesah, gerakan Rusdi membuat ia kembali terangsang hebat setelah puncak klimaksnya hampir sampai bersama Salman tadi.

Rahmat melihat dari layar LCD bagaimana istrinya mulai hilang kontrol dan tak menyadari sedang berhubungan intim dengan lelaki lain yang memperkosanya. Nina terpejam dengan bibir terus dilumat Rusdi, malah Nina nampak membalas lumatan-lumatan Rusdi, nafas mereka sama-sama memburu bercampur desahan.

"Goyang yang keras Rud.. si tante dah mau sampai puncak tuh…," suara Salman terdengar

Sementara gambar di close-up ke wajah Nina dan Rusdi yang berpagutan bibir. Rusdi menggocok semakin kencang, kaki Nina merangkul pinggul Rusdi seolah ingin hantaman yang lebih sempurna di vaginanya. Dalam hati Rahmat bercampur berbagai macam perasaan, marah, cemburu, sedih, juga terangsang sampai tangannya bergetar memegangi handycam itu

"Oughh… ghimmana tanntehhh… enakkhhhss…??," Rusdi melepas pagutannya dan terus menggenjot Nina sambil mengeluarkan obrolan nakal

Nampak ludah mereka saling bertaut ketika bibir mereka berpisah. Nina semakin lepas kendali di saat puncak kenikmatan nyaris dirasakannya di bawah himpitan tubuh Rusdi yang kekar.

"Gimana tanthee… jawabbbhhh aghhh…,"

"Ngghhhmm ahhsss….," Nina mendesis. Rusdi menggenjotnya lebih keras, dan terus meluncurkan pertanyaan mengejek pada Nina.

"Akhhss.. amphunnn… ahhhsss enakhhhmaaass.. sssttt..,"

"Apa tanthe??? Yang keras bilang…,"

"Ughhh… ssstnnikkhhmmmaatt… ssshhh aaahhh… ihhh…,"

"Enakh digoyanghhh… ayo bilang…," Rusdi terus memancing Nina.

Nina menggelinjang kenikmatan dengan nafas semakin berat memburu. Peluh mereka bercampur menetes. Nina dapat merasakan urat-urat penis Rusdi yang menonjol itu bergesekan dengan dinding vaginanya. Benda panjang itu demikian keras dan perkasa hingga mampu memabukkanya dalam birahi, sebuah sensasi yang belum pernah dia dapatkan dari suaminya sekalipun.

"Apanya yang nikmat tantehh? Apanya hah? Omong yang jelas!"

“Ssttt.. ahhgg.. konthhh… tholll… assttt oughhh…,” Nina menjawab refleks di luar kendalinya.

"Yahhkk begithuu tannthee… akhhhsss… nihhhh.. ouh…memekmu juga enakhh loh" Rusdi semakin liar menggenjot Nina.

Kini kaki kanan Nina diangkat ke bahunya lalu dengan posisi itu Nina kembali dihajarnya. Ia terus menyetubuhi wanita itu sambil tangan satunya meremasi payudaranya yang montok.

"Hajar terus Di!" terdengar suara Salman yang sedang mengambil gambar menyemangati temannya.

"Tanhtee enakhh diapainnn hahh..??," Rusdi memacu penisnya semakin cepat, ia mulai merasakan kedutan dari dinding vagina Nina menandakan Nina hampir klimaks.

Salman mengclose up lagi wajah Nina yang terpejam, sementara Rusdi menggenjot Nina sambil terus bertanya nakal. Salman berusaha melepaskan ikatan tangan Nina sambil terus merekam pertempuran ranjang itu.

"Aghh.. dihennntoothhinnhh aaakhhsss… ahhh. Amphunnnn uhhh enthooottt… akhhhsss ouhhh.. sssttt enghhhmmm," desah Nina.

"Diperkosa ini tanthee.. enakhss diperkosaaa..??,"

"Yeahhh… akhhsss eeehhhnnn…naaakkhhh.. perkohhssaa…aahhhsss…," Nina menceracau mengukuti pertanyaan Rusdi.

Tangan Nina yang sudah lepas dari ikatan bukannya mendorong tubuh Rusdi tapi justru merangkul leher Rusdi dan meremasi rambut Rusdi dari belakang. Dari LCD handycam di tangannya, Rahmat melihat istrinya sudah mencapai klimaksnya, suara Nina terdengar sangat menggairahkan saat itu.

Tanpa sadar penis Rahmat mulai tegang, sungguh tak disangka, istrinya terlihat begitu menikmati hubungan badan dengan pria pemerkosanya dibanding dengan dirinya. Sungguh sebuah ironi tapi tanpa anehnya Rahmat malah terangsang menyaksikan rekaman perkosaan istrinya itu

"Ayooo.. tante.. ahhh.. ayohh…," Rusdi juga hampir mencapai klimaks, secara maksimal tenaganya dipacu menggoyang Nina.

Tubuh Nina mulai bergetar hebat dan kakinya seperti kejang merangkul pinggul Rusdi yang terus bergoyang di atas tubuhnya.

"Akkhsss.. ahhhh… ammphuuunnnnhhhh… ssttttt akkhhhsssss…. Mmmmphhhmmmm… emmphhhhpppp, pertahanan Nina akhirnya bobol, tubuhnya seakan kejang, tangannya menarik rambut Rusdi, dan kepalanya terangkat meraih wajah pria itu. Saat klimaksnya membludak, Nina justru melumat bibir Rusdi, memeluk Rusdi kuat-kuat, melepaskan kedutan-kedutan nikmatnya.

"Akhhh… ouhh.. yeahhh.. yeahhhh… ouhhh… yeaaahhhhh…," Rusdi melenguh kejang melepas lumatan Nina. Rusdi juga mencapai klimaksnya sambil memeluk erat tubuh Nina, mereka berpelukan erat dan saling menekan kenikmatan di vital mereka secara bersamaan, lalu lemas beberapa saat kemudian.

Salman mengclose-up bagian vital itu, perlahan Rusdi mencabut penisnya. Air sperma Rusdi terhujam di dalam vagina Nina perlahan menembus keluar meleles di bibir vagina Nina. Rusdi berbaring di sisi Nina, sementara Salman mengangkangkan kaki Nina dan menguak vagina Nina dengan tangan kirinya, tanga kanannya mereka close up vagina Nina. Rahmat melihat vagina Nina masih berkedut-kedut.

Selanjutnya tampak kamera diatur sedemikian rupa sehingga mengarah ke tengah ranjang, kemudian Salman nampak di layar menghampiri Nina. Kini kedua pria itu menggarap Nina secara threesome, Rusdi duduk selonjoran sambil bersandar pada kepala ranjang dengan penisnya dikulum oleh Nina, sementara dari belakangnya Salman menyetubuhinya daalam posisi doggie. Sesekali tangan Salman menepuk pantat Nina yang semok itu.

Tiap sodokan penisnya mendorong keluar sperma Rusdi meleleh di bibir vagina wanita itu. Gambar di handycam kemudian terputus dan menampakkan Nina yang tertidur pulas di ranjang, bugil tanpa ikatan, pada bibirnya masih berbekas cipratan sperma.

"Ya beginilah kondisi nyonya sombong yang sudah kami perkosa sampai puas.. diperkosa malah kenikmatan dia sampe tidur ngorok ha.. ha.. ha..," suara Salman terdengar.

"Ini dia film bokep made in Indonesia asli, tidak ada rekayasa dalam pembuatan film ini" suara Rusdi menimpali.

Rusdi dan Salman terus mengeksplore tubuh telanjang Nina sambil berkomentar. Dari komentar mereka Rahmat tahu kalau mereka nekad memperkosa Nina karena Nina menyinggung perasaan mereka. Waktu hendak membenahi shower dan kamar mandi, Nina sempat melontarkan kata-kata menyuruh mereka berdua cepat selesaikan pekerjaannya karena Nina tak tahan bau badan mereka.

Tangan Rahmat luruh dan handycam hampir jatuh. Pikirannya kacau setelah melihat rekaman pemerkosaan terhadapa istrinya itu. Bukankah Nina akhirnya menikmati juga?, bagaimana mungkin ini dilaporkan ke polisi?, akan lebih menjadi aib jika nantinya dua pelakunya membeberkan ini suka sama suka. Rahmat berteriak sejadi-jadinya, lalu kembali ke kamar hotel. Setelah memastikan anak-anak sudah tidur lelap, ia menggauli Nina secara brutal membayangkan memperkosa istrinya sendiri.



www.abadicash.com                                                                         www.pekanpoker.com