Monday, August 14, 2017

PNS Melepaskan Perawannya Di Desa Saat Tugas


Abadicash : Leni PNS muda yang berparas cantik rela melepas keperawanannyadengan seoarng pria desa. Walaupun pria desa usianya sangat jauh diatasnya tetapi kebaikan serta paras wajahnya yang ganteng membuat hati Leni luluh dan rela melepas keperawanannya.

Aku lulusan D3 guru dan rencana akan mengajar disekolah dasar. Aku memiliki tinggi badan 158 cm dan berat badan ku 48 kg. Usia ku 23 tahun dan aku masih perawan. Aku mahasiswa yang berprestasi dengan IP yang tinggi. Setelah aku wisuda banyak sekali yang menawariku mengajar di sekolah. Aku masih sibuk mencari sekolah yang sekiranya cocok dengan ku.

Dekat dengan rumah tidak terlalu jauh dan tidak menyewa kost. Ada di dekat rumah tetapi gaji kurang memadai,aku masih selektif memilih tempat untuk bekerja. Orang tua ku juga tidak memaksa aku untuk langsung bekerja,mereka menyarankan ku untuk kuliah lagi,akan tetapi aku enggan aku ingin sgera bekerja mengajar sebagai guru,ini memang cita-cita ku sejak kecil akhirnya terwujud juga.

Aku pun iseng ikut tes CPNS dibuka untuk umum,belum lama satu bulan sudah ada pengumuman,aku pun masuk dan di terima sebagai PNS. Namun kenyataannya yang membuat aku sedih yaitu harus di tempatkan disekolah yang jauh dari rumah,di desa yang jauh sekali,dengan terpaksa aku harus berpisah dengan orang tua.

Sebagai pengabdian aku pun rela untuk mengajar di SD itu. Aku menjalaninya dengan tulus ikhlas dan orang tua ku juga merestui pekerjaanku. Setelah pra-jabatan dengan tingkatannya aku menjadi seorang PNS (Pegawai Negeri Sipil) aku harus berangkat yang sudah di tentukan oleh dinas. Orang tua ku melepas kepergian ku,mereka mengantar sampai dinas saja.

Karena aku di antar oleh bus dari dinas bersama-sama dengan teman yang lainnya. Air mata tumpah,ibu menangisi kepergianku. Aku mencoba tabah agar ibu tidak terlalu memikirkan ku padahal dalam hati ku aku juga berat meninggalkan mereka. Tepat jam 7 malam aku berangkat bersama rombongan. Ibu melambaikan dan aku pun membalasnya.

Dengan kemantapan hati aku menikmati perjalanan malam kala itu. Perjalanan di tempuh dengan jarak waktu 8 jam,aku yang biasa hidup di daerah yang panas dan gersang kini aku berada di dataran yang tinggi. Dingin sangat menyengat,letaknya pun seperti naik gunung. Aku benar-benar seperti di tempatkan di wilayah yang terpencil.

Tetapi aku senang dengan udaranya yang sangat dingin dan banyak hijau daun di sepanjang jalan ku. Sampai lah ak di tujuan,aku di titipkan di rumah warga sementara. Untuk selebihnya aku berusaha sendiri untuk mencari tempat tinggal. Warga sini sangat baik hati,mereka menerima ku sebagai calon guru putra putri mereka.

Banyak warga yang menawari ku tempat tinggal,tetapi aku sementara tinggal di rumah pak RT. Aku menata sebagian baju ku dikamar kosong itu. Aku pun tinggal dengan pak RT dan bu RT serta anaknya. Aku langsung bisa menyesuaikan diriku,menempatkan diriku sebagaimana mestinya. Aku yang dulunya tinggal di kota jarang bersosialisasi dengan lingkungan.

Sekarang aku tinggal bertetangga dan saling bercengkrama. Hari pertama aku masuk sekolah aku menggunakan pakaian yang rapih layaknya orang kota yang masuk ke desa. Aku menghadap kepala sekolah dengan memberikan surat tugas,dilanjutkan dengan berkenalan dengan semua guru yang ada di sekolah. penampilan ku sangat mencolok make up ku pun tebal.

Aku PD karena aku yang paling cantik disekolah itu. Aku di tugaskan oleh bapak kepala sekolah sebagai wakil kelas 3. Aku pun menerima pekerjaan itu dengan senang hati. Masuk ke kelas dan berkenalan dengan anak-anak yang polos dan lugu.

Mereka senang dengan kedatangan ku disini. Untuk pertama kalinya aku bekerja mengabdi kepada negara. Seminggu sudah aku menjalani orientasi. Semua ruangan aku sudah hafal nama-nama guru yang ada juga sudah saling mengenal. Semua baik menerima aku sebagai teman barunya selama seminggu aku bertempat tinggal dengan pak RT.

Namun lama-lama aku merasa tidak nyaman tinggal bersama dengannya. Aku pun memutuskan untuk mencari tempat tinggal baru. Disini ada rumah kosong,itu khusus bagi tamu desa. Pak kepala Desa memberi aran agar aku tinggal disana. Supaya ada yang merawat rumah kosong itu,dengan senang hati aku pun bersedia.

Disini aku di bantu oleh mas Yusuf seorang tokoh pemuda desa ini. Dia yang mengantar aku ke rumah itu,dia juga yang membantu aku membersihkan rumah. Awalnya aku dikenalkan oleh pak Lurah,dan dia bersedia membantu aku. Kita masih sama-sama belum memiliki pasangan. Mas Yusuf sudah berumur tetapi belum menikah juga.

Aku sendiri sedikit tahu tentang dia karena kami sering bertemu dan ngobrol. Apalagi dia sudah membantu aku pindah membawa barang ku ke rumah baru. Stelah aku mendapat tempat baru dia juga sering main sekedar ngopi di rumah ku. Aku pun selalu menanggapinya. Banyak warga yang menyangka kita ada hubungan yan g serius.

Pak Lurah juga melihat mas Yusuf datang ke rumah baru,seakan-akan menjadi mak comblang,tetap lama-lama aku juga ada rasa sama mas yusuf. Perhatiannya kegantengannya membuat aku meleleh. Namun aku juga tidak kepedean,takut bertepuk sebelah tangan. Setelah kita lama kenal aku juga sudah 6 bulan tinggal di desa itu.

Kita saling mengenal dan memahami. Sudah saling menngerti kebiasaan kita masing-masing. Rasanya sudah pantas kalau kita menjalin hubungan yang serius. Suatu hari hujan lebat,aku pulang sekolah dijemput mas Yusuf. Kita sama-sama tidak membawa jas hujan,sampai rumah basah kuyup. Mas yusuf memutuskan untuk berteduh di rumah ku.

Petir menyambar dengan keras,membuat aku semakin takut di rumah. Sampai di rumah aku mandi dan merebus air hangat untuk mandi.

" mas mandi sekalian ya aku rebusin air hangat,nanti masuk angin soalnya habis kehujanan..."

" iya Len...."

Mas yusuf tampak kedinginan,aku membuatkan teh hangat untuknya. Aku mandi duluan pas mau nuangin air panas aku terkena percikan air panas,aku pun menjerit.

"aaaaaawwwwwwwwwwwwww........"

Mas Yusuf langsung kebelakang dan nyamperin aku. Aku malu karena aku hanya memakai handuk saja untuk menutupi buah dada dan kemaluan ku. Mas Yusuf juga terkejut melihat ku,dia langsung membasuh kakiku dengan air. Dia tampak berhenti melihat kaki ku yang mulus itu,aku tersipu malu.

" Len gak mau mandi bareng sama aku?"

' aahhhh mas Yusuf bisa aja Leni kan malu mas...."

" gak usah malu Leni...biasa aja..."

Mungkin saat itu banyak setan yang menghampiri kita berdua sehingga kita masuk ke dalam kamarsecara bersamaan. Aku lihat mas Yusuf membawa kursi di bawanya masuk ke kamar mandi.

" Buat apa mas?"

"udah jangan berisik,takut ada tetangga yang dengar kita sedang mandi berdua..."

Aku pun langsung terdiam,mas Yusuf memeluk ku dari belakang,handuk yang menutupi lepas,mas Yusuf masih saja mendekap ku dengan erat.

" Sudah lama aku memendam nafsu ku pada mu Len...."

" kamu bisa aja mas..."

" iya Len...setiap kali aku meliaht mu memakai daster penis ku selalu tegang apa lagi kulit mu yang mulus,kadang bra mu terlihat jelas dengan payudara yang montok...."

tersudah lama mas Yusuf mengincar ku.

Mas Yusuf membalikan badan ku,handuk sudah,payudara yang montok itu sudah terlihat jelas di hadapannya. Dia masih memeluk ku dengan erat,dan kemudian mengecup bibir ku secara perlahan,dingin berubah menjadi kehangatan. Aku pun membalas ciumannya dengan menggerakan bibir ku,aku duduk di kursi yang sudah di bawa mas Yusuf tadi.

Kita berciuman mesra,tangan mas Yusuf membelai leher sampai ke payudara ku. Nafas ku terengah-enggah merasakan belaian dan ciuman itu. Lalu mulai meremas payudara ku dengan keras. Aku mendesah,

"aaaaaaakkkhhhh mas....aaahhhh...."

Dia meminta ku untuk diam menahan kenikmantan itu. Dia kemudian jongkok di hadapan ku,pengait bra ku yang berukuran 38 B  itu lepas. Payudara menggantung dengan kencang,dia langsung menciumi payudara ku,putingnya dia jilati aku lemas kala itu.

"oooohhhhhh....aaaahhhh....nikmat mas.....aaakkkhhh...."

Setelah itu dia mengulum putting ku susuku dengan keras. Tangannya meremas dan bibirnya mengulum putting susu ku yang menegang. Dia terlihat gemas sekali melihat putting ku,dia tidak bisa membiarkan putting ku diam. Tangannya memutar-mutar putting ku sementara bibirnya mengulum putting susu ku satunya. Nikmat sekali sore itu,gairah ku mulai muncul secara perlahan.


Kemudain tangannya membelai memek ku.dia kembali jongkok. Memek ku yang masih perawan itu tepat di depan mata nya. Dia membuka celana dalam ku dan langsung melihat memek ku dengan sedikit bulu kemaluan. Kebetulan semalam aku habis mencukur bulu kemaluan ku karena lebat dan panjang,kini sedikit bulu-bulu itu di belai.

"aaasssshhh....aaaaahhhhh.....geli mass ahhhhh...."

Jemarinya membuka memek ku dari luar hingga ke dalam,dia belai hingga tubuh ku mengejan meraskan kenikmatan. Lalu dia membuka kaki ku dengan lebar,memek ku yang merekah itu terbuka lebar. Lidahnya menjilati bagian demi bagian,birahi ku semakin memuncak. Kemudia dia membelai dan mencoba memasukan jemarinya ke dalam memek ku.

"aaaaawwww....aaaahhhh....ahhhhhhhh....'

"Tahan ya Len,ini baru jari kalau nanti penis ku yang masuk lebih nikmat lagi Len...." sambil dia menunjukan penisnya yang tegak itu.

Jarinya berlahan masuk ke dalam lubang kenikmatan ini. Aku semakin tidak kuasa menahan kenikmatan yang dia buat. Dia memasukan jarinya keluar masuk ke dalam memek ku hingga aku mengeluarkan cairan banyak sekali,mungkin itu yang dinamakan masturbasi. Setelah aku megeluarkan cairan dia pun berdiri dan penisnya dia gesek-gesekan dengan memek ku.

"ooohhhhh mas....aaakhhhh....oohhhhh..."

Aku terus mendesah,kitapun duduk dilantai kamar mandi. Aku terpaksa berbaring dilantai yang dingin itu,mas Yusuf berada di atas ku. Wajahnya berhadapan dengan wajah ku,dadanya menempel di dadaku. Payudaraku mengganjal didadanya terasa geli menambah gairah kita berdua. Penisnya berusaha memasukan ke dalam lubang kemaluanku. Ujungnya berhasil masuk.

"aaaawwww......jleeeebbbbbb....ooohhhhh...aaaahhhhh...mas...sakit...ooowwww....aaahhhhh...."

Ujungnya masuk dan aku merasakan kesakitan yang lebih.Lalu dia menekan penisnya,sakit itu bertambah karena aku masih perawan. Susah sekali penis ku itu masuk ke dalam memek ku lama-lama seluruh batang penis mas Yusuf bisa masuk semua. Dia mengatakan ada sedikit darah yang keluar dari jalan lahir ku,itu pertanda aku sudah tidak perawan lagi.

"oooohhhhhh aaaaahhhhh....aaaaahhhhhh.....aaaawwwww.....aaaaahhhhhh..."

Setelah itu dia perlahan menekan penisnya masuk ke dalam. Gerakan itu keluar masuk membuat aku tidak tahan merasakan kenikmatan. Dia mengoyangkan pinggulnya secara otomatis penisnya berasa bergoyang di dalam memek ku.

"aaaahhhhh.....nikmat mas....aaaahhhh...ooohhhhh...."

Bibirnya mengulum putting susuku dengan keras,aku mendesah sangat keras. Pantat ku secara otomatis bergerak ke atas,sangat nikmat. Tekanan demi tekanan itu sangat tajam,penis yang besar itu bisa masuk ke dalam memek ku dan membuat kenikmatan yang tiada tandingnya. Tubuh ku terus menggeliat merasakan kenikmatan itu,mas Yusuf semakin bersemangat.

Keringatnya bercucuranmembasahi tubuhku. Aku memegang pinggulnya yang naik turun itu,gerakannya semakin cepat. Dia memeluk ku dengan erat dengan penis yang masih menancap di dalam kemaluanku.

"aaaaahhhh....mas...nikmat mas....aaakkkhhh....ooohhhhhh...."

Kemudian mas Yusuf mengerluarkan cairan dari penisnya,dia semprotkan ke payudara ku.

"cccrrrooootttttt.....crrrooooottttttt.....cccccrrrrrooooottttt......"

Dia merasa lega dan kembali memeluk ku,kran air dia nyalahkan. Dia bangun dan aku mandi bareng dengan mas Yusuf. Saling membersihkan badan ,saling memandang dengan tatapan sayang. Setelah itu kita mengeringkan badan,dan masuk ke kamar berdua selayaknya pasangan suami istri. Kita tidur di kamar berdua dan saling berpelukan telanjang hingga pagi menjelang.


www.abadicash.com                                                           www.pekanpoker.com



                                                 


No comments:

Post a Comment